Review Novel Jessie (Sabrina Febrianti)

Review Novel Jessie (Sabrina Febrianti) ini jadi ulasan pertamaku di Januari 2022. Novel ini sebenarnya sudah datang sejak Desember sih, tapi memang baru bisa nangkring di blog ini Januari. Tapi, meski judulnya singkat, Jessie tidak menawarkan cerita yang sederhana. Jadi, ayok kita mulai.

review wattpad jessie

Jessie

Penulis: Sabrina Febrianti
Penerbit: Bukune
ISBN: 978-602-220-409-1
Jumlah halaman: viii + 364 hlm
Cetakan pertama: Juli 2021
Harga: Rp99.000,00


Sinopsis Back Cover

Jessie merupakan bagian dari keluarga terpandang, Gibadesta. la adalah anak dari Alfano Gibadesta dan Asyara Dwista, pengusaha sukses dan terkenal. Kakaknya Albar Gibadesta juga turut mengikuti jejak orang tuanya dan sukses di usia muda. Adapun satu kakaknya lagi, Reano Gibadesta, menjadi inspirasi Jessie karena hidupnya selalu ceria dan menebarkan tawa kepada banyak orang.


Lahir di keluarga yang baik, membuat hidup Jessie terlepas dari banyak kesulitan. Namun, beranjak remaja, ia dihadapkan dengan masalah yang harus dihadapinya sendiri. Apalagi kalau bukan masalah hati; yaitu mencintai seorang kakak kelas - Avior Erlando yang memiliki banyak sisi kepribadian.

Terkadang ia begitu cuek, tapi terkadang ia juga bisa menjadi manis, dan bahkan sadis. Di tengah hubungan romansanya yang rumit, Jessie juga harus dipusingkan dengan teror yang menghantui hidupnya. Satu per satu teman dekatnya, termasuk Avi, harus menjadi korban dari teror yang mengintai Jessie.


Mampukah Jessie dan Avi melalui semua hubungan yang penuh
teka-teki misterius in dan menuliskan kisah terbaik hidupnya sendiri?

Review Novel Jessie

Sebelum aku cerita lebih panjang, novel Jessie ini diangkat dari cerita wattpad milik penulis Sabrina Febrianti. Jadi, kalau weekend dan kamu mau baca, bisa cek sebagian babnya di akun sang penulis. Nah, untuk versi lengkapnya, jelas beli bukunya ya.

Kenalan yuk dengan Jessie dan Kawan-Kawannya

Jessie Raule Gibadesta atau Jessie adalah karakter utama dalam novel Jessie ini. Seorang remaja usia sekitar 16 tahun, kelas 10 SMA yang tengah mekar-mekarnya. Jessie dikenal sebagai sosok yang cerita dan bisa mengekspresikan dirinya dengan mudah.

Kehidupan (nyaris) sempurna Jessie dilengkapi dengan karakter sahabat yang selalu menyuport Jessie, Geladis. Geladis ditampilkan sebagai sosok yang selalu berada di dekat Jessie sekaligus bisa berpikir logis. Meski memang, menasehati orang yang tengah jatuh cinta itu, seperti bicara dengan tembok.


Karakter lain yang banyak muncul di novel ini adalah Avian Erlando atau Kak Avi. Sosok pria dingin, tampan, dan misterius yang menjadi idola masa remaja Jessie. Bagi kawan-kawan kelasnya, Avi dianggap sebagai sosok anti social—ansos. Tapi dia berubah derastis saat berada di depan Jessie.

Selain Geladis dan Avi, ada banyak karakter lain yang muncul, seperti orang tua Jessie, orang tua Geladis, dan teman-teman Jessie di sekolah. Memiliki karakter ceria, membuat Jessie mudah berteman dengan siapa saja. Bahkan meski banyak dari mereka yang memicu pertengkaran, tapi itu menariknya masa remaja.


Dari Romantis menjadi Suspense

Kisah Jessie berawal dari kisah romantic remaja pada umumnya. Rasa tertarik Jessie pada Kak Avi membuatnya punya keberanian untuk mendekati Avi. Sayangnya, Avi yang kelewat dingin, sudah lebih dulu menolak Jessie.

Bukan Jessie namanya kalau mudah menyerah begitu saja memperjuangkan kisah cintanya. Meski beberapa kali dibuat kelas oleh sikap abai dan arogan Kak Avi, perlahan Jessie bisa masuk dan mendekat dalam kehidupan Jessie. Jessie jelas sangat Bahagia. Apalagi yang mau Jessie cari, kalau salah seorang kakak kelas tertampan di sekolah sudah jadi kekasihnya.


Tapi kisah Jessie tidak semudah itu. Beberapa kali Jessie mendapat terror dari nomer misterius. Akun media social Jessie juga diteror. Awalnya, Jessie tidak terlalu ambil pusing. Dia lebih tertarik pada kisah cintanya bersama Kak Avi yang baru mekar. Tapi terror tidak berhenti di sana.

Terror tidak hanya terjadi pada Jessie sendiri. Terror juga terjadi pada kawan-kawan dan orang-orang di sekeliling Jessie. Puncaknya, saat Jessie diculik oleh sang peneror. Dan Jessie harus menerima kenyataan tidak terduga soal penerornya ini.

Kisah Jessie yang semula romantic perlahan berubah menjadi suspense. Pada awal novel, alur cerita cenderung agak lambat. Tetapi setelah chapter 20an, cerita berangsur lebih cepat. Nuansa suspense sebenarnya sudah dibangun penulis sejak awal chapter. Tetapi kalau tidak teliti, tentu tidak banyak terasa. Dan memang makin terasa setelah chapter 20an.


Hubungan Toxic, Normalkah?

Menyukai sosok cool misterius bukanlah kesalahan. Wajar sih, kalau cewek memang lebih tertarik dengan lelaki yang dari luar tampak ‘bad boy’ atau terlalu cool. Ini sudah jadi trend sejak lama sebenarnya, dan masih lanjut hingga saat ini.

Tapi, yang menarik bagiku dari novel ini, adalah tentang hubungan toxic. Memang sih, kalau orang jatuh cinta itu, adalah orang yang paling susah diberi masukan. Ibaratnya bicara pada tembok. Mungkin ini yang dinamakan cinta itu buta, karena semua terlihat indah. Logika agak sulit diajak bekerjasama.


Dalam sudut pandangku, kisah Jessie ini diawali dari hubungan yang tidak sehat alias toxic. Memang seru sih, kalau punya pasangan yang sangat perhatian dan agak protektif. Tapi dari kisah Jessie, aku belajar kalau over protektif bukanlah hal yang baik.

Memiliki pasangan, artinya belajar tumbuh dewasa bersama-sama. Rasa ‘milik’ bukan berarti berhak mengatur semua sisi kehidupan. Rasa ‘milik’ bukan berarti tidak memberikan ruang kebebasan untuk pasangan, hingga menjadi penguntit. Hei, dikuntit itu bukan hal baik, bukan hal menyenangkan! Stop normalisasi dikuntit itu berarti cinta mati.


Dan ya, meski diawali dari hubungan yang tidak sehat, seiring bertambahnya chapter dalam novel ini, Jessie akhirnya tahu seperti apa karakter kak Avi—idolanya—selama ini. Jessie belajar kalau cinta tidak seharusnya membabi buta tanpa menggandeng logika sama sekali.

Jessie belajar dari rasa kehilangan orang yang dicintainya, bahwa cinta tidak selalu selamanya. Bahwa cinta tidak selalu sesuai dengan harapan dan keinginan. Semua bisa saja terjadi. Banyak hal tidak terduga yang bisa terjadi.


Penutup

Plot twist ditampilkan novel Jessie ini sejak pertengahan novel. Satu per satu fakta tak terduga juga dimunculkan penulis hingga akhir novel. Naik turun hubungan Jessie dengan Avi dan banyak karkater lain juga ditampilkan dengan baik.

review novel jessie sabrina febrianti


Hingga akhirnya, novel diakhiri dengan sebuah kebahagiaan di tengah rasa sedih yang dalam. Tapi kayaknya penulis enggak mau membiarkan pembacanya tenang nih, karena di akhir novel ada keterangan ‘Bersambung Jessie 2 Coming Soon’


Jadi, akan seperti apa kisah Jessie selanjutnya? 

Aku sih berharap, pada kisah Jessie berikutnya, perkembangan karakter Jessie makin ditonjolkan. Karena sosok karakter cewek kuat dalam novel, bisa jadi daya tarik tersendiri.

Cuma pengen bilang gini: kalau kamu bisa menghindari hubungan toxic, maka sebisa mungkin hindarilah. Tapi kalau kamu enggak bisa menghindarinya, maka cepet-cepetlah sadar dan berusaha akhiri hubungan toxic itu. Cari orang terdekat yang bisa mendukung dan membantumu.

Sampai jumpa di review buku lainnya. Tetap simak review buku menarik lainnya di https://www.beningpertiwi.com. Selamat membaca.

4 komentar:

   
  1. Wow aku melihat ada yang berbeda pada blog ini.
    Sudah ada iklan iklannya gitu XD

    BalasHapus
  2. Cinta itu buta, gengs :D

    Mmg kyknya rata2 cerita wattpad itu kisah hubungan toxic.Tapi enggak semua jg ^^

    Ngomong2 wattpad, kmn tmn penulis wattpad kita? Apa kbr Tiwi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku lost contact sama dia, Hira
      nomernya kuhubungi udah gak bisa
      kuhubungi di WP juga enggak bales, entahlah

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

Diberdayakan oleh Blogger.