Review Novel Garda Detak (Gia Pratama)

Buku Garda Detak ini adalah buku kedua dr. Gia Pratama yang saya baca, setelah buku pertama Berhenti di Kamu. Masih dengan gaya penulisan yang sama, menggunakan bahasa sehari-hari dan cerita mirip ‘curhat’, dr.Gia masih mencuri perhatianku dengan tulisannya.

Berbeda dengan buku pertama yang membahas soal jodoh dan perjalanan cinta, buku Garda Detak ini membahas tentang medis. Iya, medis. Ya jelas lah ya, dr.Gia kan memang dokter beneran. Asli dan masih praktik. Jadi kalau soal fakta kedokteran, saya sih percaya banget.

sampul Garda Detak

Garda Detak (Antologi Gawat Darurat)

Penulis : dr. Gia Pratama
Terbit : 2025
Penerbit : Lautan Pustaka
ISBN : 978-623-8487-42-4

Sinopsis Garda Detak

Mungkin lebih tepat novel ini disebut kumpulan cerita pendek tentang kegiatan dr.Gia selama berdinas di IGD. Tempat yang memang selalu penuh kejutan dengan segala keunikannya.

Garda Detak ini adalah kumpulan cerita ketika dr.Gia berdinas di IGD dalam menghadapi berbagai tantangan pekerjaannya. Dengan latar belakang ruang sakit dan lokasi darurat, yakni IGD, novel ini menyajikan berbagai kisah penuh ketegangan, dilema moral hingga keputusan sulit yang harus diambil dalam hitungan detik.

Sebagai seorang dokter yang bertugas di IGD, dr.Gia harus selalu berhadapan dengan situasi yang tidak terduga—dari pasien dengan kondisi kritis, keterbatasan fasilitas, hingga tekanan dari keluarga pasien yang penuh harapan.

Bersama tiga tokoh lainnya, Ela, Bowo dan Agus, selama berdinas di IGD, dr. Gia diuji tidak hanya dalam hal profesionalisme tetapi juga dalam aspek kemanusiaan. Ada saat-saat ketika ia merasa lelah dan putus asa, tetapi selalu ada sesuatu yang mengingatkannya untuk terus berjuang. Novel ini juga menyajikan berbagai kisah pasien dengan latar belakang yang berbeda-beda, yang membuat pembaca semakin memahami kompleksitas dunia medis.

Sekilas Cerita

Waktu pertama kali novel ini datang setelah masa PO, saya hanya berpikir: ‘tidak ada yang perlu diragukan lagi soal informasi bidang medisnya ini, karena penulisnya ya memang ahlinya dan benar-benar bekerja di dunia itu, sebagai pelaku, bukan hanya pengamat.’

Dunia medis memang selalu jadi topik menarik untuk dibahas. Apalagi beberapa waktu belakangan saya baru saja menonton drama korea The Trauma Code: Heroes on Call dan ya, rasanya buku ini semacam jadi pelengkapnya. Kalau di drama korea itu diperlihatkan benar-benar ruang emergency maka di buku ini juga diperlihatkan ruang emergency dari sudut pandang negeri sendiri. Ah ternyata negeri ini juga keren kok medisnya.

Pembaca akan dibawa masuk dalam kehidupan seorang dokter muda bersama tim-nya yang berjuang di garis depan dalam menyelamatkan nyawa pasiennya. Dengan alur yang penuh emosi, kisah ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan banyak hal tentang ketulusan, dedikasi, dan perjuangan di dunia medis.

Analisis Karakter dan Pengembangan Cerita

Berbekal pengalamannya sebagai dokter IGD, dr.Gia membuat karakter dalam novel ini sangat terasa bidup. Dia menggambarkan dirinya sebagai sosok dokter yang tidak sempurna, tetapi sebagai manusia biasa yang juga memiliki rasa lelah, takut, ragu, dan lain-lain. Tetapi dia tetap berusaha melakukan yang terbaik untuk pasien-pasiennya. Perjalanan emosional yang dialaminya sepanjang cerita membuat karakter ini terasa lebih hidup dan mudah dihubungkan dengan pembaca.

Selain sebagai karakter utama, dr.Gia juga memperkenalkan karakter pendukung yang juga memperkaya cerita. Ada Agus, Bowo dan Ela, tiga sekawan anggota tim tenaga medis yang menjadi rekan kerja sekaligus partner dr.Gia. Dan yang tidak kalah penting adalah pasien-pasien yang datang dalam berbagai keadaan dan karakter. Hingga semuanya punya peran penting dalam membentuk alur cerita hingga membangun kedalaman emosi dalam novel ini.

Alurnya sendiri asyik. Garda Detak disusun dengan keseimbangan antara ketegangan medis, interaksi antar karakter, serta momen-momen reflektif yang menyentuh hati. Penulis juga berhasil menjaga ritme cerita tetap menarik, sehingga pembaca tidak merasa bosan di tengah-tengah novel.

Gaya Penulisan dan Penggunaan Bahasa

Salah satu kekuatan utama novel ini adalah gaya penulisan dr.Gia yang mengalir dan mudah dipahami. Sebagai seorang dokter yang memiliki pengalaman nyata dalam dunia medis, ia mampu menyampaikan cerita dengan cara yang informatif namun tetap ringan dan tidak terasa kaku.

Penggunaan bahasa dalam novel ini juga cukup menarik. Meskipun terdapat beberapa istilah medis, penulis menjelaskannya dengan cara yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembaca awam. Jangan kaget kalau dalam buku ini ada sangat banyak catatan kaki yang berisi penjelasan tentang berbagai istilah medis. Selain itu, penggunaan dialog yang natural membuat cerita terasa lebih nyata dan menghidupkan interaksi antar karakter.

Tema dan Pesan Moral

Meskipun bercerita tentang hal-hal yang terjadi di IGD, Garda Detak mengangkat berbagai tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan dunia medis dan kemanusiaan. Berikut beberapa penjelasannya.

1. Dedikasi dan Pengorbanan dalam Dunia Medis

Melalui ceritanya, dr.Gia ingin menunjukkan bahwa menjadi seorang dokter bukan hanya soal keahlian medis, tetapi juga soal pengabdian dan kemanusiaan. Banyak tenaga medis yang harus bekerja dalam kondisi sulit, menghadapi keterbatasan fasilitas, serta beban emosional yang besar. Novel ini mengajak pembaca untuk lebih menghargai profesi tenaga medis yang sering kali bekerja di bawah tekanan tinggi.

2. Kemanusiaan dalam Pelayanan Kesehatan

Saat ada saja kasus yang menyangkut dunia medis dan mencoreng nama tenaga medis, novel ini memotret sisi lain tenaga medis. Bahwa dalam dunia medis, empati adalah hal yang sangat penting. Bukan hanya dokter yang harus berusaha memahami pasien, tetapi juga sebaliknya, pasien dan keluarganya perlu memahami batasan serta tantangan yang dihadapi oleh tenaga medis.

Hubungan antara dokter dan pasien dalam novel ini digambarkan dengan sangat manusiawi, di mana ada momen-momen sulit yang mengharuskan keduanya saling memahami. Bahwa masih ada, lho, tenaga medis yang tetap berdedikasi dengan pelayanannya dan selalu berusaha yang terbaik untuk pasiennya.

3. Keputusan Sulit dan Dilema Etika

Dalam dunia medis, sering kali tenaga kesehatan dihadapkan pada keputusan sulit, misalnya memilih pasien mana yang harus ditangani lebih dulu dalam situasi darurat, atau bagaimana menghadapi pasien yang tidak memiliki biaya perawatan.

Ada cerita tentang sepasang suami istri muda yang menyebut diri mereka monyet dan kunyuk. Cerita mereka sekilas terdengar lucu dan bikin gemes. Tapi di balik semua itu, ternyata mereka pasien yang tidak memiliki biaya perawatan karena hanya bekerja sebagai pengamen. Fakta ekonomi yang ternyata tidak bisa ditutupi. Tetapi berakhir indah karena adanya empati dan kemauan untuk berkorban.

Novel ini menggambarkan berbagai dilema moral yang dihadapi oleh dokter, yang tidak hanya menguji kemampuan profesional mereka tetapi juga prinsip dan nilai-nilai yang mereka pegang.

Kelebihan dan Kekurangan Novel

Bicara soal kelebihan dan kekurangan, tentu novel ini punya keduanya. Kelebihan novel ini adalah gaya bahasanya yang mengalir dan mudah dipahami. Meski berprofesi sebagai dokter, nyatanya dr.Gia pencerita yang handal. Kelebihan kedua adalah karakter yang kuat dan relatabel.

Lalu cerita yang memadukan drama, humor dan realitas medis. Saat membaca novel ini, saya butuh tissue. Kadang untuk menyeka air mata sedih tapi tidak jarang untuk menghapus air mata bahagia. Lengkap.

Garda Detak

Kelebihan lainnya adalah mengangkat isu penting dunia kesehatan. Dalam tiap kasus yang diceritakan, dr.Gia selalu bisa mengambil hikmah darinya. Selalu ada nilai yang bisa diambil, entah soal moral atau kesehatan. Tentang bagaimana kita harusnya lebih menjaga kesehatan dibanding harus bertemu di IGD.

Dan terakhir, novel ini membantu kita orang awam untuk mengenal lebih banyak dunia medis, terutama IGD. Tempat banyak orang panik tetapi melihat tenaga medis masih santai saja. Pak, bu, tenaga medis memang dilatih untuk tetap tenang meski dalam situasi darurat. Kalau pasien sudah panik, dan dokter atau tenaga medisnya ikutan panik, ya bubar semua. Sulit ditangani. Jadi jangan heran ya, kalau di IGD saja, mereka masih terlihat tenang. Bukan tidak mau melayani. Tapi memang ada prosedur tersendiri menangani pasien. Mana yang harus ditangani lebih dulu dan mana yang bisa mengantre. Pada akhirnya, hal ini yang harus dapat membangkitkan empati dan kesadaran tentang profesi tenaga medis.

Soal kekurangan novel ini, ada beberapa hal yang saya temukan. Contohnya adalah beberapa bagian yang terkesan repetitif atau berulang. Ya mau bagaimana, memang begitu sih situasi di IGD, akan terus berulang. Tapi masih oke lah.

Kekurangan kedua adalah banyaknya istilah medis yang kurang familiar bagi pembaca awam. Meski ada banyak catatan kaki yang memberikan penjelasan, tapi kalau harus membaca dalam waktu cepat, memang jadi agak kesulitan.

Ketiga adanya beberapa typo pada nama karakter. Dan penulisan yang agak berantakan antara satu tokoh dengan tokoh lain. Ada beberapa paragraf dengan kalimat langsungnya, tetapi lebih dari satu tokoh. Ini agak membingungkan. Tapi masih bisa dibaca sih.

Emosi dan Keseluruhan Pengalaman Membaca

Membaca Garda Detak adalah sebuah pengalaman yang penuh emosi. Novel ini tidak hanya menyajikan ketegangan di dunia medis, tetapi juga menghadirkan momen-momen haru yang mampu menyentuh hati pembaca. Beberapa bagian dalam novel ini bahkan bisa membuat pembaca meneteskan air mata, terutama saat menggambarkan perjuangan pasien dan tenaga medis dalam situasi kritis.\

Di sisi lain, novel ini juga memiliki unsur humor yang membuatnya lebih ringan dan menyenangkan untuk dibaca. dr.Gia menyisipkan berbagai anekdot lucu dan quote-quote menarik yang memberikan keseimbangan di antara adegan-adegan yang penuh tekanan. Hal ini membuat novel ini tetap menghibur meskipun membahas topik yang cukup berat.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Secara keseluruhan, Garda Detak adalah novel yang sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang dunia medis dan perjuangan tenaga kesehatan. Kisahnya yang inspiratif, ditambah dengan gaya penulisan yang menarik, menjadikan buku ini layak untuk dibaca oleh berbagai kalangan.

Terakhir, buku ini cocok untuk mereka yang ingin mendapatkan wawasan lebih dalam tentang kehidupan tenaga medis dari sudut pandang yang lebih personal. Sebuah bacaan yang menyentuh hati dan membuka mata tentang realitas dunia medis! Sip keren!

Post Comments

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

Diberdayakan oleh Blogger.