Audiobook, Baca Buku Berbentuk Suara

Audiobook adalah cara lain baca buku atau menikmati buku, dengan cara mendengarkan. Audiobook sebenarnya bukan hal yang baru.

Tren buku yang mulanya hanya berbentuk fisik, bergeser menjadi bentuk digital, yakni buku digital atau ebook. Nilai positif dari ebook adalah mudanya dibawa, diakses, dan harganya yang relatif murah. 

audiobook di indonesia

Selain ebook, audiobook juga menjadi alternatif lain menikmati buku untuk orang sibuk. Bagi beberapa orang, mereka tetap ingin menikmati buku tetapi tidak bisa melakukannya karena beberapa hal. Audiobook kemudian hadir menjadi solusi, karena bisa tetap dinikmati sambil melakukan aktivitas lainnya. Dalam artikel berikut, kamu akan berkenalan dengan audiobook, baca buku berbentuk suara. Lets check! 
 
 

Sejarah Singkat Audiobook

Pada tahun 1877, Thomas Alva Edison menggagas penciptaan phonograph. Alat ini awalnya digunakan untuk merekam suara, terutama musik dan lagu.

Baru pada tahun 1930-an, pemerintah Amerika Serikat melalui The Library of Conggress bekerjasama dengan American Federation for the Blind, memanfaatkan penemuan Edison tadi untuk merekam buku dan mengubahnya menjadi audiobook. Program bernama The Talking Book Programs ini bertujuan untuk membantu para tunanetra pada umumnya dan juga bentuk terapi pada para veteran yang terluka pada perang dunia pertama.

sejarah audiobook
 
Audiobook makin berkembang seiring penciptaan kaset audio pada sekitar tahun 1970-an di Amerika. Mulai saat itu, audiobook tidak hanya digunakan untuk para tunanetra saja, tetapi mulai merambah sekolah.

Di sekolah-sekolah, audiobook digunakan untuk memberikan materi pelajaran. Tidak hanya siswa tunanetra saja yang mendapatkan manfaatnya, tetapi juga siswa pada umumny.

Teknologi akhirnya membawa audiobook tidak hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Tetapi juga menjadi pilihan bagi orang-orang yang membutuhkan informasi dari buku atau sekadar ingin membaca buku dan menikmati isinya, tetapi masih tetap bisa melakukan aktivitas atau pekerjaan lainnya.

Buku (fisik) dalam Bentuk Suara

Teknologi yang berhubungan dengan buku makin berkembang, contohnya dalam menikmati bacaan. Cara menikmati buku tidak hanya melalui bentuk fisik yang dibaca mata, tetapi juga bisa didengarkan.

Kebiasaan membaca buku bagi sebagian orang adalah kebutuhan tidak terhindarkan. Sayangnya, ada beberapa orang yang mengalami kendala. Kesibukan mereka seringkali menyita waktu hingga tidak sempat membaca buku. 
 

buku fisik yang berbentuk suara

Masalah lainnya yang kadang muncul, adalah kebiasaan buruk membaca. Akibat cara baca yang tidak baik, maka tubuh akan mengalami gangguan. Misalnya kemampuan penglihatan yang berkurang ataupun bentuk tubuh yang menjadi bungkuk akibat terlalu lama membaca dengan posisi yang keliru.

Membaca buku fisik juga kadang merepotkan. Kamu harus membawa buku jika ingin membacanya. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah buku digital atau ebook dan audiobook.

Baik buku digital maupun audiobook sebenarnya menawarkan kepraktisan saat membaca. Tetapi, jika kamu benar-benar tidak punya cukup waktu untuk membaca secara khusus, maka audiobook adalah solusi paling cocok.

Apakah bisa tetap mengerti isi buku tanpa membaca dengan mata? Tentu saja. Audiobook menawarkan solusi digital. Kamu bisa tetap menikmati buku favoritmu, sambil melakukan aktivitasa lainnya. Atau bahkan, jika kamu benar-benar malas membaca buku fisik ataupun ebook, maka tinggal putar saja audiobook dan dengarkan sambil bersantai.

Buku digital dan audiobook sama-sama merupakan buku tetapi dalam bentuk digital. Jika buku digital tetap dinikmati dengan cara membaca, maka audiobook berbentuk rekaman seseorang atau beberapa orang yang tengah membaca buku. Bahkan, kamu bisa merasakan seolah mendengarkan dongeng saat mendengarkan rekaman audiobook.

Kelebihan dan Kekurangan ‘Membaca’ Audiobook

Kelebihan Audiobook

Sebagai sebuah sumber informasi, audiobook memang makin populer. Tentu karena ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari audiobook ini sendiri. Berikut beberapa kelebihan audiobook yang bisa kamu simak. 

Bisa menyelesaikan Bacaan

Membaca buku itu butuh waktu khusus, apalagi menyelesaikannya. Bagi yang sudah terbiasa membaca, maka aktivitas ini jadi hal biasa. Mereka selalu punya waktu atau bisa menyelipkan waktu untuk membaca.

Bagi si sibuk, tentu audiobook adalah solusi jitu. Bentuknnya yang berupa suara ternyata lebih praktis dan fleksibel saat didengarkan. Saat mendengarkan audiobook, maka bisa tetap melakukan aktivitas lainnya. Berbeda dengan membaca buku fisik yang harus fokus pada satu hal.

Audiobook bisa didengarkan sambil sarapan, mengurus rumah, jalan-jalan, berkendara, bahkan sambil berolahraga. Karena bisa dilakukan bersamaan dengan aktivitas lainnya, maka kemungkinan bisa selesai, lebih besar.

Malas Baca Buku? Enggak Masalah

Tidak sedikit orang yang merasa malas saat melihat buku. Jangankan membaca, melihat saja sudah malas. Padahal, kebutuhan informasi dari buku mau tidak mau, tidak bisa dihindari.

Bagi yang malas membaca, audiobook bisa jadi solusi tepat. Kamu tidak perlu meluangkan waktu khusus untuk membaca. Kamu tidak perlu membawa-bawa buku berukuran tebal dan besar untuk dibaca. Alasan ngantuk saat membaca juga bisa dihindari. 
 
 

Seru dan Bikin Betah, Seperti Mendengarkan Dongeng

Ketika menikmati buku dengan membaca secara langsung, artinya yang digunakan adalah indera mata. Bagi sebagian orang, memang lebih nyaman menggunakan mata. Tapi, bagi yang lain, memanfaatkan indera pendengarannya jauh lebih menarik.

 
pengisi suara di audiobook

 
Salah satu hal menarik dari audiobook adalah, bacaan terasa lebih hidup. Para pengisi suara audiobook, saat membaca memainkan intonasi dan juga kecepatan suara. Bahkan tidak jarang, mereka juga bisa mengubah suaranya dari suara satu ke suara lain.

Keberadaan para pengisi audiobook inilah yang membuatnya jadi menarik. Orang akan lebih betah mendengarkan. Lewat keterampilannya, para pengisi suara ini bisa membantu kita—pendengar—untuk membayangkan suatu karakter.

Hal ini paling terasa saat mendengarkan buku fiksi. Pendengar akan dibuat seolah mendengarkan dongeng, yang seru dan tentu bikin betah. 

Tidak ‘terlihat’ Bedanya, Tebal atau Tipis

Ada yang suka pilih-pilih buku? Enggan membaca buku tebal dan lebih suka buku yang tipis? Mungkin kamu terintimidasi dengan ketebalan buku.

Beberapa orang akan langsung mental dan ragu jika melihat buku tebal. Mereka enggan membaca karena sudah khawatir tidak bisa menyelesaikannya.

Nah keberadaan audiobook cukup membantu nih. Bentuknya yang berupa suara, menyamarkan tebalnya buku fisik yang mudah terlihat mata. Meski secara durasi mungkin bisa lebih lama, tapi jika didengarkan bersamaan dengan melakukan aktivitas lainnya, maka tidak akan terasa.

Lebih Aman dan Awet

Keunggulan audiobook yang satu ini serupa dengan buku digital, yakni lebih aman. Berbeda dengan buku fisik yang rawan lecek, sobek atau bahkan rusak, maka audiobook tidak akan mengalami hal ini.

Jika buku fisik butuh tempat khusus untuk menyimpannya, tentu dengan perawatan yang khusus pula, maka audiobook tidak membutuhkannya. Kamu bisa menyimpannya dalam bentuk file sendiri atau disimpan di cloud, tentu dengan ukuran jauh lebih hemat tempat dibanding buku fisik. Atau kamu juga tidak perlu tempat penyimpanan karena bisa diakses langsung dari website penyedia audiobook.

Kekurangan Audiobook

Di balik kelebihannya, tentu audiobook juga menyimpan beberapa kekurangan. Ini akan jadi bahan pertimbangan bagi kamu, sebelum memilih audiobook. Berikut beberapa kekurangan audiobook yang bisa kamu simak.

Koleksi yang Masih Terbatas

Bentuk buku, aslinya adalah buku fisik. Bentuk audiobook berarti mengubah buku fisik menjadi buku ‘suara’. Meski memang, ada beberapa buku yang sejak awal dibuat dalam bentuk audiobook

Untuk buku yang awalnya berupa buku fisik, jelas butuh usaha ekstra untuk mengubahnya menjadi buku suara. Akibatnya, jumlah audiobook masih terbatas. Bahkan jika dibandingkan dengan buku fisik, jumlahnya sangat jauh lebih sedikit.

koleksi audiobook

Inilah yang menjadi tantangan bagi para penikmat audiobook. Karena jumlahnya yang masih terbatas, maka koleksinya juga tidak selengkap buku fisik.

Harga yang Susah Ditebak

Berlangganan audiobook pada penyedia layanan audiobook memang asyik. Kamu tidak perlu tempat penyimpanan khusus, karena bisa diakses sewaktu-waktu tanpa perlu disimpan.

Tetapi, kalau berlangganan, maka kamu harus memastikan selalu ingat tanggalnya. Harga audiobook ternyata bisa berbeda satu bulan dengan bulan lainnya. Kalau lupa klik ‘pause’ atau membatalkan langganan, maka penggunaan akan terus berlanjut. Padahal mungkin saja kamu sudah selesai membacanya. Akibatnya, bisa mengeluarkan uang lebih banyak hanya untuk satu buku.

Tidak Bisa Ditandai

Ada beberapa orang yang suka memberikan tanda pada kalimat yang disukainya saat membaca buku fisik. Nah, hal ini jelas tidak bisa kamu lakukan saat menikmati audiobook.

Tapi, jika kamu tetap ingin mencatat kalimat-kalimat menarik, penting, atau unik dari audiobook, maka kamu butuh usaha ekstra untuk ini. Kamu bisa memberikan tanda dengan mencatat menit kesekian atau detik kesekian.

Dan jika benar-benar perlu diingat, maka kamu harus mencatatnya secara manual di buku. Kadang, kalau terlewat, maka kamu perlu memutar ulang bagian tertentu untuk mencatat kalimatnya.

Butuh Usaha Ekstra jika Mendengarkan Audiobook Berbahasa Asing

Ada yang suka mendengarkan audiobook berbahasa asing. Sebenarnya, ini salah satu cara untuk menambah kosa kata. Tentu bisa melatih juga kepekaan saat mendengarkan.

Jika bentuknya buku fisik atau ebook, saat mendapati kata asing atau baru, kamu bisa langsung mengetiknya, menulisnya atau menangkap layar dan mencari artinya dari kamus. Bahkan bisa jadi tambahan di bank kosa kata.

Beda cerita jika buku asing berbentuk audiobook. Kamu mungkin perlu usaha ekstra saat mendengarkannya. Kamu harus mengira-ngira kata yang dimaksud, cara penulisan kata tersebut, baru bisa mencari artinya di kamus. Kadang, hal ini terasa jadi lebih merepotkan. 
 
 
mendengarkan audiobook bersama kopi

Kesimpulan

Oke, itu tadi beberapa cerita soal audiobook. Audiobook sebenarnya bukanlah hal baru. Meski memang belum terlalu populer di Indonesia. Yang jelas, audiobook, cara lain menikmati bacaan. Audiobook, baca buku berbentuk suara. Meski sibuk sekalipun, semua orang tetap bisa menikmati buku di manapun tempatnya. Sampai jumpa di postingan lainnya.

6 komentar:

   
  1. Aku termasuk yang suka mendengarkan audiobook mb. Selain membiasakan telinga untuk mendengar bahasa asing, saya juga seperti didongengkan. Apalagi kalau yang membacakan itu sekelas Benedict Cumberbatch

    BalasHapus
  2. Sebenarnya, audiobook ini termasuk cara baca yang praktis, ya, Mbak. Sayangnya aku termasuk orang bertipe visual. Jadi, kalau nggak lihat bukunya langsung, sering susah fokus.

    BalasHapus
  3. Nice sekali infonya, mbak.
    Meski simpel dan seru dengernya, tapi aku lebih suka baca buku fisik. Ya, meski buku fisik ribet, ya. Tapi ada kepuasan tersendiri saat baca buku fisik.

    BalasHapus
  4. Aku belum pernah nyoba auidobook. Ini mirip kaya mendengarkan dongeng, persis kaya kata mba. Kayanya seru banget. Selama ini aju cuma sebatas denger podcast #beda hahahaha

    BalasHapus
  5. Jadi ingat zaman SD ada kaset dongeng dari sanggar cerita mungkin kayak begini modelnya ya, hehe kayak didongengin seru juga ya bisa dengerin sambil beraktivitas..

    BalasHapus
  6. audiobook ini solusi yang bagus banget buat orang yang gabisa diem tapi ga mau ketinggalan informasi dan ilmu

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

Diberdayakan oleh Blogger.