Review Novel Best of the Best Luna Torashyngu

Daftar Isi [Tampil]
    Akhirnya baca novel lagi. Dan kali ini, untuk memulainya, aku mulai dari novel remaja a.k novel teenlit. Sudah lama enggak baca novel jenis ini. Selama ini kebanyakan tenggelam dalam buku-buku berat. Ternyata masih asyik dan menarik saat dibaca.

    Kali ini bacaanku nyasar ke karya penulis Luna Torashyngu. Sudah sering denger namanya sejak lama, tapi baru kali ini coba baca bukunya. Kirain dia cewek, eh ternyata cowok. Jadi ini review buku fiksi dariku yang pertama di tahun ini. Here we go!

    sampul depan novel best of the best

    Best of the Best

    Penulis: Luna Torashyngu
    Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
    ISBN: 978-979-22-4250-8
    Jumlah halaman: 216 halaman
    Cetakan pertama: Januari 2009

    Mengintip Sampul Best of the Best

    Gara-gara dikerjain kakak kelasnya yang anggota cheer-leaders saat OSPEK, Reina jadi benci pada semua anggota cheers. Menurutnya anggota cheers Cuma pintar dandan dan otaknya nggak ada isinya. Anggapan ini diperkuat perseteruannya dengan Tasha dan gengnya yang memang anggota cheers.

    Tapi kemunculan Muri, anak baru yang model dan langsung bergabung dengan ekskul cheers, meruntuhkan anggapan Reina itu. Muri sangat ramah dan bersahabat dengannya. Muri juga menengahi perseteruan Reina dengan Tasha. Tapi sepertinya Muri diam-diam menyembunyikan sesuatu ...

    Sementara itu, di mana-mana di Indonesia perusahaan dan instansi negara heboh karena sistem komputer mereka kacau-balau dihajar hacker. Apakah kekacauan ini ada hubungannya dengan sesuatu yang ditutup-tutupi Muri itu?

    Review Novel Best of the Best

    Bagian awal novel dibuka dengan situasi genting di sebuah perusahaan Jakarta, yang komputer-komputernya terserang virus. Mereka mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku ‘si pembuat virus’ dan meminta uang tebusan, jika ingin virusnya dihilangkan. Mereka punya pilihan untuk melaporkannya juga pada polisi, tapi ternyata tidak semudah itu.

    sampul belakang novel best of the best

    Best of the Best ini adalah buku penulis Luna Torashyngu pertama yang aku baca. Genrenya adalah teenlit. Tapi bukan teenlit biasa. Karena Luna menceritakan tentang kisah romansa remaja tetapi disisipi juga dengan cerita misteri atau suspense. Cerita tentang anak-anak SMA 76 ini terjadi di Bandung. Karena terbit sekitar 2009, berarti setting buku ini sekitar tahun itu.

    # Alur Cerita Sederhana khas Remaja

    Kisah Reina, Muri dan teman-temannya di SMA 76 ini bisa dibilang simpel khas remaja. Alurnya sendiri alur maju, dengan beberapa flashback membahas latar belakang karakter di dalamnya. Entah kalau remaja masa kini, yang kisah kehidupannya sudah rumit, tapi kehidupan Reina bisa dibilang sederhana (yang rumit).

    Karakter utamanya adalah Reina dan Muri. Reina si kutu buku anggota ekskul KIR terpaksa terlibat dengan Tasha, anak chers populer dan Muri, idola baru SMA 76. Kehidupan damai Reina pun berubah saat harus terlibat dengan anak-anak ini.

    Tadinya aku pikir, tokoh utamanya adalah Reina saja, tetapi menjelang pertengahan buku, terlihat bahwa porsi Muri menjadi lebih banyak. Dan Tasha yang kukira hanya pelengkap cerita, ternyata punya porsi penting dalam cerita Reina dan Muri.

    # Kehidupan Remaja Biasa Saja yang Luar Biasa

    Kehidupan Reina adalah kehidupan remaja usia SMA biasa saja. Reina yang rajin dan pintar, anggota ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR), dilengkapi dengan orang tua yang mendukung kehidupan remajanya. Sangat berbeda dengan teman-temannya yang lain. Dalam buku ini, masing-masing karakternya diceritakan punya kisah di balik kehidupan mereka.

    Konflik dimulai dari Reina yang bersama teman-teman KIR-nya akan mengadakan ekskursi? (tadinya aku bingung ini artinya apa, eh ternyata artinya jalan-jalan juga) di gunung Papandayan. Dana yang diberikan sekolah, tadinya bisa dianggap cukup. Tapi ketika pada saat yang sama anak-anak cheers juga punya rencana acara di Lembang, dana sekolah untuk KIR pun dipotong. Reina jelas tidak terima.

    Tapi Muri tidak diam saja. Dengan caranya sendiri, ia berhasil membuat acara dua ekskul berbeda itu diadakan di satu tempat, sehingga mereka bisa lebih menghemat anggaran. Tasha yang anggota cheers marah besar. Tapi ia sama sekali tidak berkutik di depan Muri. Kecurigaan Tasha atas Muri pun dimulai.

    # Irit Soal Kisah Cinta Remaja

    Kalau kamu mau baca buku tentang kisah cinta remaja yang romantis dan bikin baper, mending cari buku lain saja ya. Soalnya kamu enggak akan menemukannya dalam buku Best of the Best ini. Ada reviewer lain yang bilang, kalau Luna ini termasuk penulis yang irit memberikan adegan romantis ala remaja, meski bukunya tentang remaja. 

    Well ... bagi saya yang sudah tidak remaja saat ini, ini enggak masalah sih. Entah bagi pembaca remaja yang berharap banyak adegan romantis ala wattpad. Lanjut yuk nulis review bukunya. 

    Best of the Best ini bisa dibilang khas Gramedia tahun 2009 itu. Saat dunia novel remaja belum dipenuhi cerita ala wattpad yang memenuhi kehausan pembaca soal kisah romantis. Jadi, tidak melulu menonjolkan kisah romantis saja dengan menghilangkan logika cerita.

    # Kekurangan dan Kelebihan

    Bicara soal kekurangan, beberapa hal yang saya temukan. Misalnya penggunaan kata ganti penyebutan diri yang berubah, padahal oleh satu karakter saja. Contohnya Veni teman sekelas Reina, yang biasa menggunakan kata gue-elo, tetapi tiba-tiba berubah aku-kamu, dan di saat lain gue-elo lagi. Padahal tidak ada alasan khusus dia mengubah sebutan ini.

    Pada halaman 152, ada headline penangkapan Tasha

    Kapten Cheers SMA 76 Bandung, Natasha Ernestyas ditangkap polisi Rabu malam karena membawa narkoba di tasnya.

    Di sini tertulis Tasha sebagai kapten cheers SMA 76. Padahal kan kalau baca di bagian depan, kapten terpilih adalah Muri.

    Backstory Muri yang menceritakan tentang kakaknya, Dian, juga ada miss informasi. Pada saat cerita di pemakaman, Muri mengatakan kalau Dian lima tahun lebih tua darinya. Tapi saat cerita pada Reina, disebutkan kalau Dian empat tahun lebih tua darinya. Entah memang ada kekeliruan penyebutan usia Dian, entah Muri sengaja mengubah ceritanya pada Reina agar identitasnya tidak diketahui.

    Nah sekarang bicara soal kelebihan buku ini. Aku paling suka karena pada buku ini tidak terlalu banyak deskripsi. Alias, deskripsi cerita yang ada mendukung percakapan ceritanya. Karenanya, novel ini bisa dibaca dengan santai. Untuk logika ceritanya pun, aku anggap aman semua lah ya.

    # Hal Menarik dari Buku Ini

    Setelah baca seluruh isi buku ini, ada pesan yang ingin disampaikan buku ini. Ada bagian yang aku sukai:

    Inti dari sebuah hubungan adalah kejujuran. Tanpa kejujuran, percuma kita berteman.

    Reina nggak percaya ada cewek yang sempurna. Cantik kayak bidadari, berbadan ideal kayak model, tetapi berotak secemerlang Einstein, atau minimal mirip Habibi lah ... Paling enggak dia belum menemukan cewek kayak begitu seumur hidupnya kecuali di film-film.

    Dan dalam buku ini, Reina bisa mematahkan ucapannya itu. Kalau orang seperti itu, bisa saja ada. Meski tidak selalu harus muncul dan tampil. Ini mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang dari penampilannya saja. Bahwa penampilan seseorang tidak bisa jadi patokan untuk mengukur kecerdasannya.

    Terus siapa hackernya? Udah bisa nebak dong ya? Ternyata bagian awal buku tidak dijawab di buku ini. Tapi dijawab pada buku lain dari seri yang sama. Kuy lah baca lanjutannya.

    Penutup

    Kisah tentang Reina mungkin selesai di buku ini. Tapi kisah tentang Muri masih berlanjut di buku lainnya. Ini mah penulisnya ingin kita baca buku lainnya, hehe. Karena memang masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Termasuk bagaimana kehidupan Muri selanjutnya ketika ia memilih pindah dari SMA 76 Bandung.

    Aku merekomendasikan buku ini untuk dibaca kamu yang suka cerita remaja simpel. Atau yang kangen baca teenlit (kayak aku), juga bisa lah. Tapi yang juga dibumbui dengan kisah misteri atau suspense. Buat penulis wattpad, baca ini juga deh. Biar alur ceritanya lebih rapi dan enggak berlebihan buat percakapannya. 

    Bagaimana cerita di buku lainnya ya? Haruskah setelah ini aku buat review buku juga untuk buku lainnya? Oke habis ini lanjut Review Novel Golden Bird yang baru aja tayang ini ya. 

    28 komentar:

       
    1. Sampe syusah melafalkannya, Novel Luna Torashyngu, hehe..

      Duh, Reina nih minta di cubit bibirnya ya, haha.. Etapi, genk Tasha juga jadinya ngeselin ya, karena suka seenaknya gitu. Di luar konflik, kelebihan ataupun kekurangan yg ada, tapi novel ini termasuk ringan, walo pun masih ada lanjutannya, haha..

      BalasHapus
    2. Kalo Luna Torashyngu emang spesialis nulis teenlit ya? Udah baca beberapa karyanya tapi belum baca 'Best of the Best' ini. Jadi penasaran dan pengen baca jugaa.

      Kakak lebih suka baca buku fisik ya daripada ebook?

      BalasHapus
    3. Cerita dalam novel ini cukup menarik dan mudah diikuti. Alur ceritanya tidak terlalu rumit dan penuh dengan momen lucu. Novel ini juga mengangkat tema yang relatable bagi para remaja, seperti persahabatan, cinta, dan bullying.

      BalasHapus
    4. Kalo bahasan cerita selalu seru dan unik buat dibahas. Meski mungkin udah ke gambar bakalan endingnya seperti apa. Tetapi serunya kayak seakan balik ke masa remaja haha

      BalasHapus
    5. Aku setuju nih kalau teenlit tuh bacaan ringan dan simpel aja. Malah cepet selesai, dibandingkan novel tebel yang bacanya harus mikir dan membayangkan yg ruwet. Kepoin ah "Best of the Best" nya Luna Torashyngu

      BalasHapus
    6. Pantesan kayaknya kayak pernah lihat novel ini dimana dari tadi sambil mengingat, ternyata ini udah novel dari cetakan 2009 ya mba, sepertinya saya pernah baca, cocok untuk yang menginjak usia remaja

      BalasHapus
    7. Hmm jadi penasaran nebak hackernya siswa SMA 76 juga ya?

      BalasHapus
    8. Ceritanya khas kehidupan remaja ya. Cocok untuk anak-anak usia remaja atau orang dewasa yang ingin mengenang masa remajanya

      BalasHapus
    9. Saat masih masa-masa sekolah, aku cukup suka sama novelnya Luna Torashyngu. Cuma emang belum baca yang ini. Karena minim romantikanya. Hehehe...

      BalasHapus
    10. Iya, saya tahunya kalau novel remaja itu banyak romansanya, tapi ada yang tidak seperi Best of the Best, ya. Tapi bagus sih, jadinya kan referensi novel remaja banyak genrenya.

      BalasHapus
    11. Kisah romansa remaja emg ga akan habis dikupas. Selalu aja ada kisah kasih yang pantas utk diceritakan.

      Penasaran sih dgn romansa anak Bandung. Soalnya dulu pernah punya pacar anak Bandung meski ga berlanjut ke hubungan serius. Tp sampe skrg hubungan pertemanan kita tetap langgeng kok.

      BalasHapus
    12. Lama banget gak baca novel remaja gini. Kisah ya Reina dan teman-temannya bisa untuk dibaca. Apalagi tentang cheers gitu. Pasti seru. Banyak persaingan, dan geng-gengan.

      BalasHapus
    13. Udah lamaaaa banget aku nggak melirik lagi karya Luna Torashyngu ini. Karyanya memang khas remaja dan expert di bidang kepenulisan teenlit nih beliau. Nah lho, Tasha kenapa sampai bawa narkoba dan ditangkap polisi. Jadi, siapa sih Muri ini sebenarnya? Sudah lama nggak baca tentang perseteruan anak cheers. Era tokoh di ekskul cheers gini sempat hits nih semasa aku sekolah dulu.

      BalasHapus
    14. cerita kehidupan remaja yang tidak biasa ya mbaa..ada hacker-hackernya hehe tapi artinya mba Luna bisa memadukan cerita jadi luar biasa..mantap

      BalasHapus
    15. Ayoyo, dapat istilah baru apa itu tadi ekskursi ya? Artinya jalan jalan...
      Bakalan viral deh sepertinya itu istilah ekskursi hehehe
      Saya yg udah mau jadi nenek kalau denger cerita anak sekolah gini, jadi berasa ke masa mudah dulu. Hehe...

      BalasHapus
    16. Ya Allah Luna. Akhirnya nemuin juga yang mereview novelnya Luna Torashingu. Penulis teenlit favoritku nih. Karyanya banyak dan gaya nulisnya khas. Makasih mbak. Nambah referensi judul novelnya si Luna. Btw tau gak kalau Luna Torashingu itu cowok. Bukan cewek loh

      BalasHapus
    17. Reina adalah aku saat menemui salah satu buruk maka semuanya juga buruk. Tapi itu dulu yaa.. Sekarang aku udah lebih memahami kalau setiap orang itu berbeda, alias tergantung orangnya sendiri.
      Sepertinya anakku akan suka membaca buku ini..

      BalasHapus
    18. baca ini jadi kangen jaman dulu bacain teenlit. aku suka banget huuhuhu sayang sekarang tuh udah gak pernah beli buku dan jarang baca :')

      BalasHapus
    19. akuuuu , yang gak terlalu kisah romance, hehehe. apalagi kalau soal membahas novel remaja ya, yaa kehidupan remaja kan gak melulu cintaaa, wkwkwkwk. ada esensi penting nih yang bisa diambil dari novel ini, seperti gimana berorganisasi misalnya. relare kan dengan kehidupan remaja yang aktif dan berkarya lalu berprestasi.

      terus terus, ini gimana endingnya??? jadi eventnya di satu lokasi aja gitu? aku penasaran dong, di bandung ada gitu sma 76? hehehe, yaa namanya juga cerita fiksi yaa

      BalasHapus
    20. Baca novel ini jadi bisa mengingat masa-masa lalu ya, btw sekarang masih ada ngga sich kegiatan OSPEK gitu.

      BalasHapus
    21. Wah novel teenlit gini paling cocok nih nemenin anak-anak remaja yg lg galau hehe.. inget bgt jaman sma dulu koleksinya novel teenlit gini

      BalasHapus
    22. Hackernya si Muri?
      Anak SMA?
      Keren iih.. buku kisah remaja yang menginspirasi. Meskipun bagian narkoba ini aga riskan juga yaa.. untuk materi-materi dengan segmentas remaja.

      BalasHapus
    23. Cerita khas remaja ya kak, menarik buat dibaca untuk mengenang masa remaja juga nih.. hehe...apalagi dengan cerita yang simple ringan bisa buat hiburan..

      BalasHapus
    24. Salfok dengan nama penulisnya Luna. Dikirain itu perempuan, ternyata laki-laki toh. Suka-sukanya di dunia kepenulisan kita jadi punya nama pena, ya. Eh, btw Luna ini nama asli atau nama pena, ya?

      BalasHapus
    25. Kayanya bagus nih, jadi sambil nostalgia masa remaja. Wah ini cetaknya dari 2009, Mbak? Sudah 15 tahun yang lalu ya, berasa familiar juga sih dengan judulnya...

      BalasHapus
    26. Jadi Best of the Best ini buku genre teenlit ya kak. Tapi bukan teenlit biasa. Ada cerita misteri atau suspensenya. Aku malah suka sih cerita remaja yang gak terlalu banyak romansanya. Nanti aku mau baca ini juga ah

      BalasHapus
    27. Udah lama gak baca novel teenlit, waktu remaja dulu aku suka banget bacain novel dengan genre teenlit ini. Gemesin.

      BalasHapus
    28. Bagus nih ada suspense-nya juga selain kisah romansa kehidupan remaja usia SMA. Jadi apakah ternyata Muri yang jadi hackernya?

      BalasHapus

    Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

    Note :

    Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

    Diberdayakan oleh Blogger.