Review Buku di Media Sosial Berbasis Video

Daftar Isi [Tampil]
    Menulis review buku saat ini bisa dilakukan di mana saja. Ada beragam media sosial yang bisa dijadikan media publikasi review buku. Kita tinggal pilih dan buat saja, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita.

    review buku di media sosial berbasis video

    Pada artikel sebelumnya tentang review buku di media sosial, secara umum media sosial dapat dibagi menjadi media sosial berbasis text, gambar dan video. Nah kali ini yuk ah, kita bahas media sosial berbasis video-nya.

    Kenapa Media Sosial Berbasis Video?

    Kalau disuruh memilih, melihat video berwarna-warni atau tulisan polos hitam putih, saat ini orang lebih pilih mana? Trends saat ini, orang lebih tertarik dengan video yang bisa menampilkan warna warni yang dinamis. Meski memang, keberadaan text atau tulisan tetap penting sebagai penjelasnya.

    Ada beberapa hal yang membuat review buku di media sosial berbasis video menjadi lebih menarik.

    # Audiens yang Luas

    Dengan semakin banyaknya pengguna media sosial berbasis video, artinya peluang agar review buku kita dilihat juga lebih banyak. Pengguna yang besar dan beragam ini menjadikan video review buku memiliki jangkauan audiens yang luas juga daripada menulis di media cetak, blog atau website pribadi.

    # Perubahan Selera dan Peningkatan Engagement

    Perubahan selera yang ada di masyarakat, orang-orang saat ini cenderung lebih tertarik menonton video daripada hanya membaca teks saja. Artinya, video menjadi format konten yang menarik dan semakin banyak dikonsumsi masyarakat.

    # Meningkatkan Kredibilitas

    Video review buku yang berkualitas tinggi dapat membantu kita mendapatkan kepercayaan dari pembaca maupun kritikus buku. Pada akhirnya, ini bisa jadi peluang untuk berkolaborasi dengan penulis yang bukunya diulas, penerbit hingga influencer lainnya.

    # Lebih Menyenangkan dan Meningkatkan Kreativitas

    Membuat review buku berbentuk video berbeda dengan membuat review buku berbentuk tulisan atau text. Pada saat membuat video review buku, kita tidak hanya harus punya kemampuan menulis saja, tapi juga punya kemampuan lain seperti mengambil gambar, berbicara, bahkan mengolah video hingga siap dipublikasikan.

    Jadi, membuat video review buku itu lebih menenangkan dan meningkatkan kreativitas.


    Media Sosial Berbasis Video dan Ciri Khasnya

    Untuk dapat menulis review buku yang tepat, kita harus menentukan terlebih dahulu platform media sosial mana yang akan digunakan. Hal ini karena tiap media sosial memiliki ciri khasnya masing-masing. Dan video review buku kita nantinya harus disesuaikan dengan ciri khas dari media sosial tersebut.

    media sosial berbasis video

    #YouTube

    Sebagai salah satu media sosial berbasis video paling senior, youtube masih jadi pilihan populer untuk memublikasikan review buku. Kenapa memilih youtube? Alasannya karena youtube cocok untuk membuat review buku yang panjang dan mendalam. Kita bisa membahas banyak hal, seperti detail buku, plot, karakter, gaya, tema dan penulisan.

    Selain itu, youtube juga memungkinkan kita bisa menggunakan berbagai format video, bisa video biasa, slideshow, screencast, dan lain-lain. Yang lebih asyik lagi, komunitas pencinta youtube cukup solid.

    #TikTok

    Berbeda dengan youtube yang support dengan video berdurasi panjang, maka TikTok menyediakan fitur video dengan durasi lebih pendek. Tetapi kelebihan TikTok adalah banyaknya filter dan berbagai fitur editing, sehingga bisa membuat video yang unik dan menarik.

    Selain itu, TikTok juga memungkinkan kita menggunakan hastag tertentu agar video review buku lebih mudah ditemukan. Hastag yang cocok memungkinkan video review buku kita menjadi viral. Pengguna TikTok juga termasuk aktif, dan solid.

    #Instagram Reels

    Platform media sosial sebenarnya masih cukup baru. Merupakan bagian dari instagram yang awalnya berbasis gambar saja. Reels menawarkan pengalaman melihat video review buku yang singat. Format video yang kreatif dan menarik.

    Selain itu, kita bisa menggunakan juga berbagai efek visual dan musik yang bisa membuat video review buku lebih kreatif. Seperti TikTok, Reels juga memiliki jangkauan yang lebih luas dengan penggunaa hastag yang tepat. Selain itu, kita juga bisa membagikan Reels tadi ke Instagram Stories untuk menjangkau lebih banyak pengunjung.

    Menulis Review Buku di Media Sosial Berbasis Video

    Sebelum mulai menulis review buku berbentuk video, ada beberapa hal yang juga perlu kita persiapkan lebih dahulu.

    Sebelum memulai, kita perlu memilih buku yang akan dibuat reviewnya terlebih dahulu. Pilih buku yang disukai, buku populer, atau buku yang baru saja terbit. Lalu tentukan juga media sosial mana yang akan digunakan untuk mengupload video review buku nantinya. Tahap persiapan diakhiri dengan membuat outline video yang akan dibuat.

    # Membuat Video Review Buku

    Jika kita sudah membuat outline video, maka ini saatnya membuat videonya. Pastikan peralatan pendukung yang dibutuhkan sudah tersedia lengkap. Seperti kamera, microphone, buku yang diulas, background hingga ring light dan benda pendukung lainnya. Dan yang penting, kita mesti pede.

    Pertama kita bisa membuat intro yang menarik, meliputi perkenalan diri, buku yang akan diulas hingga gambaran singkat apa yang akan dibahas. Buat intro ini semenarik mungkin. Bagian selanjutnya adalah bacakan informasi tentang buku yang diulas, meliputi judul, penulis, genre, dan ringkasan tanpa membocorkan spoiler.

    Kita juga bisa menunjukkan bagian-bagian isi buku yang menurut kita menarik. Lalu ceritakan juga hal-hal yang membuat kita tertarik pada buku itu, atau hal-hal yang menurut kita kurang dari buku. Sisipkan juga kutipan favorit dari buku itu.

    Jika kelebihan dan kekurangan isi buku sudah dibahas, selanjutkan adalah rekomendasi buku itu cocok dibaca oleh siapa saja. Kita juga bisa membandingkan dengan buku lain yang memiliki tema sama, genre sama atau penulis sama. Pada bagian akhir, ajak penonton untuk berdiskusi lebih lanjut di kolom komentar. Buat video seinteraktif mungkin.

    Nah pada bagian penutup, kita bisa menyebutkan poin poin penting review buku tadi dan kesimpulannya.

    #Mengedit Video Review Buku

    Sebelum mengedit video review buku, pastikan kita sudah merekam semua bagian yang dibutuhkan. Tidak harus kok videonya satu kali take. Bisa beberapa kali take-berhenti-take-berhenti. Tinggal edit saja sesuai kebutuhan.

    Tips menarik lainnya adalah saat kita tampil di depan kamera, usahan berpenampilan rapi dan semenarik mungkin. Karena yang dilihat penonton nantinya bukan hanya buku saja, melainkan juga pereviewnya.

    Pada saat mengambil gambar, pastikan juga pencahayaan baik. Mic dalam keadaan on dan suara terekam dengan lengkap. Setelahnya, edito video dengan cermat. Buang bagian yang tidak perlu. Pelajari cara edit video yang baik, agar bisa membuat video dengan variasinya yang menarik.

    #Publikasi Video Review Buku

    Setelah semuanya siap, maka ini saatnya publikasi. Pilih media sosial yang pas. Nah agar lebih menarik, gunakan juga thumbnail yang menarik sebagai ‘sampul’ video review buu tadi. Pastikan thumbnail yang sedikit ini cukup informatif dan membuat orang tertarik untuk melihatnya.

    Terakhir, selain dipublikasikan di media sosial berbasis video tadi, promosikan juga di media sosial lainnya. Beritahu pengikut kita, kalau ada video review buku baru yang sudah diunggah.

    Penutup

    Review Buku berbentuk video bisa jadi cara menarik dan kreatif membagikan pendapat kita tentang buku pada orang lain. Kita bisa melakukan percobaan dengan format di paltform media sosial berbeda, hingga kita bisa menemukan cara paling menarik, asyik dan menjangkau paling banyak penonton review buku kita. 

    Postingan selanjutnya, sepertinya aku mau buat Review Novel Best of the Best-nya Luna Torashyngu deh. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.


    25 komentar:

       
    1. Keren dan menarik nih idenya. Jadi bisa seperti mendengar podcast gitu ya kita ini nantinya...
      Yang dibahas ya review buku. Biasanya kita yg baca, sekarang cuma mendengar saja. Makin praktis juga itu caranya

      BalasHapus
    2. Seiring perkembangan, review buku juga semakin berkembang. Dari model tulisan, sekarang sudah dalam bentuk video. Dan memang menurut saya ini lebih menarik. Termasuk mereview buku anak-anak. bikin 1 video, bisa dishare di berbagai media sosial.

      BalasHapus
    3. menurutku sih jadi Lebih menarik dan interaktif. Video memungkinkan reviewer untuk menggunakan berbagai elemen visual dan audio untuk membuat konten lebih menarik dan interaktif. Hal ini dapat membantu menarik perhatian penonton dan membuat tetap fokus pada review.

      BalasHapus
    4. Kalau sekarang, review basis video memang lagi digandrungi, mungkin kalau video, orang bisa mendengarkan walau merem sekalipun. Menarik memang mbak review basis video

      BalasHapus
    5. Sampai saat ini saya masih nyaman dengan IG Reels, demikian juga untuk posting review buku yang berupa video. Palingan crossposting dengan FB Reels. Setidaknya cukuplah menjangkau followers yang suka dengan format video.

      BalasHapus
    6. Setuju dengan idenya, klo ada tampilan audio visual untuk review produk atau buku pasti bakal banyak orang yang tertarik.

      BalasHapus
    7. Review buku dalam format video makin menarik ya. Kebanyakan orang suka malas membaca, lebih suka lihat video.

      BalasHapus
    8. Adakalanya kalau lihat ulasan dalam bentuk video memamg menyenangkan. Walau menurut daku, ulasan dalam bentuk foto juga asik, karena bisa diulang baca.

      BalasHapus
    9. molly termasuk yg senang buat konten video review buku nih. banyak yg suka loh..

      BalasHapus
    10. Konten berbasis video saat ini memang lebih banyak menarik perhatian audiens, ya. Engagament-nya juga biasanya lebih tinggi untuk jenis konten ini sehingga memang cocok dijadikan media untuk mengulas buku agar para audiens tertarik meliriknya

      BalasHapus
    11. Mbak, aku jadi pengen tau contoh video buku yang bagus, deh. Aku perlu bukan buat review sih, tapi buat promosi buku-bukuku.

      BalasHapus
    12. Bisa nih bisaaa, pengen banget aku.. keknya ini jadi ide yang baguss nih buat kontenku selanjutnya soalnya bingung mau biikin video niche apaaa

      BalasHapus
    13. Tren video emg merebak banget sih. Dan biasanya kontennya tuh mudah viral. Apalagi dikombinasikan dgn gambar2 dari AI, review buku jg makin menarik loh kak.

      BalasHapus
    14. Hmm iya, sekarang lagi musim orang memberikan review buku menggunakan media video ya
      Di Instagram sudah banyak

      BalasHapus
    15. Sekarang orang lebih tertarik kalau ada visualnya. Terlebih lagi video, dibandingkan harus baca. Agak miris, tapi daripada mereka nggak mau baca sama sekali kan

      BalasHapus
    16. Sebenarnya masih ada lagi sih media sosial berbasis video. Facebook Reel. Saat ini emang konten video jauh lebih banyak penggemarnya ketimbang konten berbasis text atau gambar doang.

      BalasHapus
    17. Bolehkah juga nih idenya. Mereview buku dengan cara dibuat video. Audiens pasti makin banyak deh.

      BalasHapus
    18. Aku termasuk pakai cara ini buat menarik orang buat membaca buku. Meskipun sebenarnya kalau bikin konten aku jarang sekali review yang tatap muka langsung dengan audience sih. Lebih suka bikin video bukunya aja.

      BalasHapus
    19. Lebih asyik sih kalo cara review buku di media sosial berbasis video ini. Penikmat juga pasti lebih paham bahkan bisa bikin makin cinta sama buku.

      BalasHapus
    20. Review buku berbasis video? Wah belum pernah nemuin. Ini pastinya akan menarik sekali. Karena, video memungkinkan reviewer untuk menggunakan berbagai elemen visual dan audio membuat konten lebih menarik dan interaktif.

      BalasHapus
    21. Jadi semakin terpacu untuk terus mmebaca yaa.. dengan membagikan pengalaman membaca sebuah buku, testimoni dari sudut pandang pribadi serta memberikan sedikit insight agar penonton juga tertarik untuk menonton Review Buku berbentuk video.

      BalasHapus
    22. konten video nmemang lebih menarik dari postingan feed ya, karena ada audio visual jadi pesan yang tersampaikan lebih mudah diterima dibanding review di feed yang harus di baca dulu. eh tapi, apa ini membuktikan kalo tingkat literasi masih rendah ya, hehehe. saya sih suka keduanya. kalau video kan singkat yaaa, kalo feed bisa selow gitu memahami reviewnya

      BalasHapus
    23. Idenya menarik nih. Selama ini review buku baru melalui tulisan di blog atau sosial media. Sekarang trend nya juga informasi apapun di sebar melalui video. Jadi dengan membuat review buku melalui video bisa menjangkau audien lebih banyak.

      BalasHapus
    24. Menarik nih idenya. Selama ini review buku baru melalui tulisan di blog atau sosmed. Dengan memanfaatkan aplikasi video, bisa menjangkau audien lebih banyak. Mengingat akhir-akhir ini video lebih banyak diminati.

      BalasHapus
    25. Menurut aku review buku menggunakan video lebih menarik sih, karena akan termanjakan juga secara visual. Cuma aku pribadi masih suka kekurangan bahan video agar video yang ditampilkan tuh nggak monoton dan membosankan. Maksudnya biar isi videonya nggak cuma bukunya saja...

      BalasHapus

    Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

    Note :

    Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

    Diberdayakan oleh Blogger.