Review Novel Rat Race (Hilman Siwabessy)

Akhirnya bisa nulis review buku lagi. Seneng aja sih, karena bisa kembali meluapkan unek-unek di balik kepala. Apalagi pekan-pekan ini jadi pekan sibuk di sekitar penerimaan raport. Udah ah curhatnya, saatnya cek review buku keren nih.

Review novel rat race

Rat Race

Penulis: Hilman Siwabessy
Penerbit: CV One Peach Media
Tahun terbit: 2022
Jumlah Halaman: 495 hal
ISBN: 978-623-5515-53-3
Harga: Rp90.000,-


Sinopsis Singkat

Novel ini bercerita tentang 4 (calon) karyawan baru di sebuah perusahaan besar. Iya, masih calon atau magang, karena belum jadi karyawan resmi. Kalau dari deskripsinya sih, kebayang perusahaan ini adalah perusahaan besar yang jadi induk dari beberapa produk yang populer di masyarakat juga. Mereka berempat masih tergabung dalam program Management Trainee.

Cerita mengalir sejak awal wawancara hingga hari pertama mereka sebagai Trainee. Semua berjalan lancar dan sebagai sesama trainee, mereka bisa dibilang kompak. Dari makan siang bareng, punya grup whatsapp dan juga pulang bareng. Tapi cerita berubah saat perusahaan terdampak ekonomi. Yang awalnya keempat-empatnya bisa jadi karyawan tetap, eh ternyata dipangkas jadi dua saja.

Konflik pun memuncak dari sini. Persaiangan para trainee mulai terlihat demi bisa mendapatkan predikat karyawan tetap nantinya. Eits, cerita bukan soal bagaimana dunia kerja mereka saja sih. Karena latar belakang masing-masing orang pun dibahas di bagian awalnya.

Baca juga review novel tentang guru: Fighting, Son Seng Nim!

Review Novel Rat Race

Sampul yang Bikin Gemes Gimana, Gitu

Waktu pertama kali terima buku ini, dari judul dan sampulnya sebenarnya sudah terbayang ya. Kalau karakter di sini adalah orang-orang level ‘rat’ yang bersaing serta berlomba untuk mendapatkan sesuatu.

Dan seperti dugaan, sampul novel ini sudah menggambarkan cerita secara umum. Bahwa dalam suatu ‘perusahaan’, akan ada orang-orang yang bersaing demi suatu tujuan. Yang awalnya berjuang bersama, akhirnya ya akan cari aman serta cari muka untuk diri sendiri.

Sebenarnya, ini bukan hal aneh sih di dunia kerja. Kenyataan memang seperti itu. Dunia kerja jadi dunia luas yang penuh warna-warni. Selalu ada hal-hal ajaib yang mungkin tidak terpikirkan sebelum. Tapi ya benar terjadi di dunia kerja.

Baca juga review novel tentang wartawan: Review Novel Kerta Hitam part 1

Latar Belakang tiap Karakter yang Komplit

Tara, Kaira, Fikar, dan Caesar, empat orang yang lolos dari ribuan pelamar dan berhasil mengikuti program Management Trainee dari sebuah perusahaan besar yang berkantor pusat di Paris.

Pada bab awal, cerita dimulai dari ribetnya kaum pekerja yang harus menggunakan fasilitas umum dengan segala rupanya demi bisa datang ke tempat kerjanya. Sebagai orang yang tinggal di daerah, saya jelas belum pernah merasakan hal ini.

Entah, sama sekali tidak terbayangkan harus berangkat pagi buta dan pulang malam larut hanya untuk rebahan sebentar di rumah, lalu esoknya sudah harus berangkat kerja lagi. Realita yang harus dialami kaum pekerja di kota besar yang menggunakan fasilitas umum. Ngerti sih, kalau banyak konflik dimulai dari sini.

Bukan hanya soal transportasi yang tidak semua orang bisa merasakan keberuntungan, cerita juga beralih pada latar belakang keluarga tiap tokohnya. Ada Caesar si introvert kaku yang terjebak dalam konflik rumah tangga orang tuanya. Ada Kaira yang dibayang-bayangi kesuksesan kakak perempuannya. Ada Fikar dengan kehangatan keluarga asli Betawi tetapi dibayangi kekhawatiran ibunya yang makin tua. Hingga Tara dengan konflik bersama kekasihnya.

Di awal novel, bisa dibilang banyak bercerita tentang latar belakang tiap karakter. Siap dan ucapan tiap karakter bisa dibilang merupakan representasi latar belakang mereka. Bisa saja kalau ada yang mengatakan, empat tokoh ini menjadi representasi empat karakter berbeda. Uniknya, karakter tiap tokoh ini terasa begitu nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Ibarat pondasi, cerita di awal bab jadi pondasi novel ini. Konflik yang terjadi nantinya, diawali ya dari latar belakang tiap tokohnya. Nah yang jadi pertanyaan, bagaimana nantinya tiap tokoh menyelesaikan konflik mereka masing-masing?

Baca juga review novel tentang wartawan: Review Novel Kertas Hitam part 2

Dunia Kerja yang Ehem ...

Jangan pernah bertanya alasan mengapa sebuah kesempatan datang tiba-tiba. Ambilah, meski itu di luar batas nalarmu. - Hlm. 476
Sebelum menulis ulasan tentang novel Rat Race ini, saya juga pernah menulis ulasan novel lain di blog ini. Ada novel berlatar dunia kerja korporasi seperti novel Efek Jera yang ditulis Tsugaeda. Hanya berbeda tempat saja, karena ini latarnya adalah dunia perbankan.

Tapi kalau bicara soal isinya, sebenarnya masih membahas hal yang tidak jauh berbeda. Isu dunia kerja seperti persaingan antar pekerja dan cari muka dengan atasan, masih jadi ide utama kedua novel tadi.

Rat Race memang lebih banyak membahas dari sisi karyawan. Isu dunia kerja tentang status karyawan kontrak yang tidak segera diangkat menjadi karyawan tetap, perampingan struktur dengan alasan impas ekonomi, rangkapnya tugas akibat keterbatasan tenaga serta slot karyawan titipan jadi hal utama yang dibahas di sini.

Dengan empat karakter berbeda, ternyata penulis berhasil membawakan cerita tiap orang dengan baik. Latar belakang yang berbeda membentuk karakter mereka. Yang lebih ‘uwow’ lagi, diceritakan kalau keempatnya berada di divisi berbeda. Tetapi penulis bisa menceritakan tugas serta kerja mereka dengan apik. Terlihat sih, penulis sudah melakukan riset dengan baik.

Baca juga review novel tentang dunia wartawan: Review Novel Sang Pewarta

Penutup

Pertama kali melihat buku ini, dengan ketebalan 495 halaman terbayang entah butuh waktu berapa lama nih untuk selesai. Tapi gaya penceritakan penulis yang mengalir ternyata membuat buku ini enak dibaca. Tanpa sadar, ya selesai juga.

Belakang novel rat race

Sejujurnya saya juga baru tahu kalau buku ini ternyata novel pertama penulisnya. Tapi wow! Ceritanya sudah rapi dan enak dibaca. Pemilihan diksinya pun rapi serta kosa katanya efektif, tidak belibet. Penggunaan beberapa kata/istilah daerah membuat novel ini makin menarik.

Keunggulan kedua novel ini, penceritaanny rapi. Tiap karakter punya konflik masing-masing dan ternyata setiap konfliknya memiliki penyelesaian yang memuaskan. Pesan yang ingin disampaikan penulis juga tersampaikan dengan rapi.

Baca juga review novel tentang pembawa acara TV: Review Novel Islah Cinta

Meski demikian, ada beberapa hal yang menurut saya agak mengganggu. Seperti alur di awal bab yang terkesan lambat. Memang sih, di awal penulis seperti ini menceritakan latar belakang tiap tokohnya secara lengkap dulu. Tetapi, terlalu asyik dengan latar belakang tokoh akhirnya konflik utama justru tidak segera muncul.

Yang jelas, lewat novel ini saya belajar banyak hal baru dunia kerja korporasi serta gambaran sengitnya persaingan di dunia kerja. Karena ternyata, lulusan universitas luar negeri pun akhirnya tetap harus tetap mau bersaing kalau ingin bertahan.

Akhirnya, novel ini saya rekomendasikan untuk siapapun yang hendak atau sedang berada di dunia kerja. Karena dunia kerja itu nano nano, tidak selalu manis dan berwarna warni. Bersaing di kelas saat di sekolah, belum ada apa-apanya dibanding di dunia kerja. Jadi, sudah siap bersaing di dunia kerja?

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

Diberdayakan oleh Blogger.