Fakta Fisika Tentang Penuaan Dini pada Kulit

Daftar Isi [Tampil]
    Waktu lihat wajah anak yang makin besar, jadi suka kepikiran, duh kok wajah emaknya ini sudah banyak berubah ya? Memang sih, perubahan kulit wajah itu normal ya. Cuma kadang suka kepikiran saja.

    Wajah yang dulu kenyal, kencang, cerah terawat, sekarang sudah berubah menjadi kendur dan berkerut. Banyak yang bilang kalau ini karena faktor usia. Tapi sebenarnya, ada ‘hukum fisika’ sederhana yang secara konstan bekerja pada tubuh kita. Hal ini ternyata berpengaruh pada struktur dan elastisitas kulit. Ibarat karet gelang, kalau terus menerus ditarik dan diregangkan, lama kelamaan akan kehilangan daya tariknya, melar atau bahkan putus. Ternyata ini juga berlaku pada kulit lho. Jadi bukan hanya sekadar faktor internal tubuh saja, tapi bisa juga karena gaya hidup atau pengaruh lingkungan lainnya.

    melawan tanda penuaan
    sumber gambar: pixabay

    Kalau ngobrol sama adek yang baham biomekanika, ilmu proses penuaan kulit ini ternyata memang nyata lho. Menariknya, kalau kita bisa paham hal ini, maka kita akan lebih bijak dan proaktif untuk menjaga kulit. Jadi, kalau kita paham ilmunya, maka kita bisa memilih akan bereaksi seperti apa kalau mengalami tanda-tanda penuaan, so jadi bisa mengambil langkah pencegahan yang lebih pas. Jadi, yang namanya penuaan kulit itu sudah pasti, tapi kita bisa memilih bagaimana menyikapinya dan merawatnya.

    Jadi, bagaimana sih sebenarnya fakta-fakta tentang penuaan kulit dan penyebab penuaan dini dari sudut pandang fisika? Dan bagaimana kita bisa mencegah penuaan dini? Cek tulisan berikut!


    5 Fakta Fisika Tentang Penuaan Dini pada Kulit

    1. Kolagen dan Elastin = “Pegas” Kulit

    Di rumah punya kasur pegas atau spring bed? Spring bed yang nyaman itu kalau pegasnya masih bagus. Jadi dipakai bagaimanapun, akan kembali pada keadaan semula. Kekenyalan dan kemampuan spring bed kembali ke bentuk semua tergantung kualitas pegasnya.

    Bagaimana dengan kulit? Nah ini ternyata mirip dengan kulit. Dalam kulit ada yang namanya ‘kolagen’ dan ‘elastin’. Kedua zat ini ibarat pegas alami kulit. Kolagen memberikan struktur dan kekuatan, sedangkan elastin bertanggung jawab atas elastisitas dan kemampuan kulit untuk meregang serta kembali ke posisi semula. Selama kedua zat ini masih ada dan terus diproduksi dengan baik, maka kulit tetap kencang, kenyal dan bebas kerutan.

    Masalahnya, kedua zat ini tidak selalu optimal. Seiring bertambahnya usia dan faktor eksternal lain, produksi kolagen dan elastin mulai berkurang. Ibarat pegas, dia mulai longgar dan berkarat. Efeknya kulit akan kehilangan daya ‘mantulnya’. Maka kulit akan mulai kendur, garis halus mulai muncul bahkan muncul juga kerutan. Sebenarnya keadaan ini alami. Tapi kecepatan efeknya berbeda tiap orang.

    Bagi yang ingin tetap mempertahankan kekenyalan kulit, atau memperlambat proses penuaan pada kulit, maka kamu perlu melakukan sesuatu. Sesuatu ini bisa berupa memakai produk perawatan atau skincare. Saat ini, skincare dengan bahan aktif seperti peptida atau retinol diklaim dapat merangsang sel-sel kulit untuk memproduksi lebih banyak kolagen dan elastin alami. Efeknya dapat membantu mengatasi kerusakan kulit hingga kulit bisa tetap kenyal.

    2. Radiasi UV = Energi Perusak Molekul

    Sebagai makhluk bumi, kita terbiasa hidup memanfaatkan sumber energi matahari. Matahari penting bagi kehidupan manusia. Tapi, dibalik manfaatnya tadi, ada juga lho bagian dari sinar matahari yang ternyata tidak berguna bahkan tidak bersahabat dengan kulit kita.

    Radiasi matahari yakni sinar ultraviolet (UV) ternyata membawa energi yang cukup besar dan bisa mengacau struktur molekul kulit kita lho. Radiasi UV, terutama UVA dan UVB, dapat menembus lapisan kulit dan menyebabkan kerusakan pada tingkat sel dan DNA. Ibarat kertas yang terus-menerus dijemur di bawah terik matahari hingga rapuh dan berubah warna. Begitu pula dengan kulit kita, kalau terlalu sering terpapar radiasi UV tanpa perlindungan, maka bisa mengalami proses yang disebut ‘photoaging’, yang mempercepat penuaan dini.

    Energi dari sinar UV ini memicu radikal bebas, molekul jadi tidak stabil akhirnya merusak sel sehat, merusak kolagen dan elastin, serta membuat siklus regenerasi kulit terganggu. Akibatnya, kulit jadi tidak elastis, muncul bintik hitam, muncul kerutan dan kulit jadi kasar.

    Nah untuk mengatasi masalah satu ini, kita butuh sunscreen. Saat ini, sunscreen diklaim bisa jadi perisai fisik ataupun kimia dari hal-hal yang menyerang kulit seperti sinar UV. Sunscreen bisa menyerap atau memantulkan radiasi UV, sehingga mencegahnya masuk dan merusak sel kulit. So, kulit jadi lebih terjaga dari efek penuaan dini akibat sinar matahari.

    3. Cahaya Biru dari Gadget = Gelombang Energi Tersembunyi

    Jujur, point nomor tiga ini yang paling susah dihindari. Terutama bagiku yang memang banyak bekerja di depan layar. Padahal, dalam ilmu fisika, cahaya biru atau ‘blue light’ yang dipancarkan layar ponsel pintar, laptop dan perangkat elektronik lainnya, ternyata punya panjang gelombang yang lebih pendek sehingga punya energi yang lebih tinggi dibandingkan cahaya tampak lainnya. Masalahnya, energi yang lebih tinggi ini mampu menembus kulit lebih dalam, bahkan hinga lapisan dermis, melampau sinar UV tertentu.

    blue light merusak kulit
    sumber gambar: pixabay

    Masuknya blue light ini ternyata bisa memicu stres pada sel kulit, mirip efek radiasi UV. Kulit yang stres ini jadi mengalami kerusakan kolagen dan elastin, serta bisa merangsang produksi melanin berlebih. Efeknya? Muncul flek hitam, hiperpigmentasi dan tanda-tanda penuaan dini lainnya.

    4. Hukum Entropi: Menua itu Normal

    Menurut hukum entropi dalam fisika, setiap sistem tertutup di alam semesta secara alami menuju ketidakteraturan, kekacauan, atau penurunan energi seiring waktu.

    Hal ini sesuai dengan keadaan kulit kita. Secara alami, kulit akan mengalami penuaan. Sel kulit akan kehilangan efisiensinya, kemampuan regenerasi menurun, dan struktur jaringan mulai berantakan, menghasilkan tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan kekenduran.

    Proses penuaan seperti itu pasti terjadi dan normal, serta tidak dapat dihindari. Meski hal itu normal, tetapi dengan cara dan nutrisi kulit yang tepat, serta rutinitas perawatan kulit yang konsisten, kita bisa kok menunda atau memperlambat laju penuaan kulit. Jadi, kita bisa menjaga kulit tetap optimal lebih lama, meski tidak bisa menghentikan waktu.

    5. Air sebagai Pelumas Elastisitas

    Kalau baca tips merawat kulit, umumnya selalu ada tips ‘minum air yang cukup’. Ternyata, dalam ilmu fisika, cairan yang cukup sangat penting untuk menjaga fleksibilitas, kekuatan, dan integritas suatu material. Nah air bertugas sebagai pelumas dan pengisi yang penting.

    Hal ini juga berlaku pada kulit kita. Air adalah zat penting untuk menjaga kulit tetap elastis, kenyal, dan tidak berkerut. Kulit yang terhidrasi dengan baik, akan memiliki matriks ekstraseluler yang penuh, memungkinkan sel-sel kulit untuk bergerak bebas dan jaringan untuk meregang serta kembali ke bentuk semula tanpa mudah rusak.

    air pelembap wajah
    sumber gambar: bing image creator

    Sebaliknya, kulit yang kekurangan air (dehidrasi) akan kering, kaku dan tidak elastis. Akibatnya, kulit jadi rentan retak, muncul garis halus, kerutan, dan yang terparah bisa mengelupas. Hal ini karena selnya tidak terisi air sehingga jaringannya tidak memiliki kemampuan melentur.

    Jadi, tips agar memastikan minum air cukup itu benar adanya. Tubuh dan kulit butuh air yang cukup. Jika air berasal dari dalam tubuh, maka dari luar tubuh, kulit juga butuh asupan lain berupa pelembap contohnya moisturizer cream mefree ini. Pelembap bekerja dengan membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit untuk mencegah penguapan air (mengunci kelembapan) dan menarik air dari lingkungan, sehingga menjaga kulit tetap terhidrasi, kenyal, dan meminimalkan munculnya tanda-tanda penuaan dini.

    Penutup

    Dari ulasan ini, kita jadi tahu ya, kalau penuaan dini itu normal. Penuaan dini bukan hanya soal usia. Karena ada hukum-hukum fisika yang bekerja di balik kulit kita—mulai dari energi radiasi, molekul kolagen, hingga entropi. Dengan memahami ini, kita bisa lebih menghargai kulit dan tahu cara terbaik untuk merawatnya.

    Cantik itu bukan berarti tidak menua. Cantik tanpa penuaan dini juga bukan berarti melawan alam. Tapi memelihara agar tubuh dan kulit tetap sehat dan segar lebih lama. Kita bisa kok mulai dari langkah sederhana lindungi kulit dari sinar UV, cukupi hidrasi, dan gunakan produk skincare yang sesuai kebutuhan kulitmu.

    Untuk hal pertama yang bisa kamu lakukan setelah selesai membaca tulisan ini adalah minum air yang cukup. Lalu gunakan sunscreen untuk perlindungan harian dan moisturier untuk menjaga kelembapan kulit. Tiga langkah kecil ini bisa jadi fondasi besar agar kulitmu tetap sehat, segar, dan bebas tanda penuaan dini lebih lama. Sampai jumpa di tulisan lainnya.

    Referensi:

    - Menjaga Produksi Kolagen Demi Awet Muda – Alodokter
    - Efek Sinar UV terhadap Elastisitas Kulit – Alodokter
    - Dampak Blue Light untuk Kulit – Halodoc
    - Deformasi Kolagen Fibril Akibat AGEs – ArXiv

    3 komentar:

       
    1. Kirain yang blue ray itu hanya dihindari buat mata saja. Ternyata kulit wajah juga berpengaruh ya. Jujurly, semenjak pake sunscreen wajah nggak item-item amat deh.

      BalasHapus
    2. Aku pernah lho bercermin dan tiba-tiba melihat kulit wajah kok keriput begini. ya agak cemas juga tapi mau gimana lagi. Salah satu usaha memang menggunakan skincare yang cocok untuk kulit ya

      BalasHapus
    3. Harus semangat minum air putih banyak nih biar kulit nggak cepet tua.. awet muda kayak yuni suara hehehe

      BalasHapus

    Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

    Note :

    Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

    Diberdayakan oleh Blogger.