Hari Pramuka,Baca Buku Scouting for Boys

Selamat Hari Pramuka. Di Indonesia, 14 Agustus dikenal sebagai Hari Pramuka. Jika di Indonesia ada Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang dikenal sebagai bapak pramuka, maka pandu dunia harus berterima kasih pada Robert Baden-Powell.

Sampul scouting for boys

Robert Baden-Powell mulanya adalah seorang letnan jenderal di tentara yang hidup di abad ke-18. Letnan jenderal yang biasa dipanggil BP itu bertugas di Angkatan Darat Inggris pada tahun 1876 hingga di 1910 di India serta Afrika. Pengalamannya sebagai tentara ini yang kemudian menjadi inspirasinya untuk menulis buku berjudul Scouting for Boys.

Sejarah Singkat Scouting for Boys

Buku Scouting for Boys sebenarnya merupakan buku catatan panduan pelatihan BP, yakni Aids to Scouting. Buku ini berisi panduan cara-cara tentara untuk bertahan hidup di alam. Panduan ini kemudian dibaca oleh anak laki-laki dan diharapkan mereka bisa memetik menfaatnya. Awalnya, BP tidak tahu jika bukunya ini dimanfaatkan oleh anak-anak laki-laki di Inggris. BP juga tidak menyangka jika anak-anak ini merasa senang belajar dari buku tersebut untuk menyelidiki alam.

Karena manfaat yang dirasakan ini, pada tahun 1906 BP kemudian menuliskan ulang buku ini bersama rekan-rekannya untuk dijadikan panduan pembinaan remaja. Pada tahun 1908, buku ini pun terbit dengan judul Scouting for Boys. Karena ditujukan untuk remaja, maka Scouting for Boys ini agak berbeda dengan buku sebelumnya. Buku ini lebih berisi tentang menekankan remaja menjadi pandu atau pramuka, panduan bebas cermat untuk bertahan hidup di alam.

Saat itu, Scouting for Boys sangat populer dan sukses, hingga pada 1908 dicetak sebanyak 100 juta kopi. Menurut situs resmi Scout, Scouting for Boys bahkan sudah diterjemahkan dalam lima bahasa pada tahun 1909. Bahkan ada juga kampanye kepanduan di London yang menarik lebih dari 11 ribu peserta. Chile di Amerika Selatan adalah negara pertama di luar Inggris yang menerapkan kepanduan. Negara ini dikunjungi BP pada tahun 1910 untuk berlibur. Setelahnya, pada 1914, BP juga mengunjungi Kanada. Saat itu masa perang dunia I dan pelatihan kepanduan yang berasal dari buku BP pun diterapkan.

Manfaat Scouting for Boys pun semakin luas. Oleh karena itu, pada 1920 diadakan Jambora Pandu seduni yang diikuti oleh 8 ribuan peserta. Sejak saat itu, kegiatan Jambore juga dijadikan Konferenbsi Kepanduan Dunia yang saat ini dikenal sebagai Konferensi Kepanduan Internasional.

Nilai Moral dari Buku Scouting for Boys

Buku Scouting for Boys dengan mudahnya tersebar dengan luas. Ini bukti jika buku tersebut memang benar bermanfaat. Buku tersebut berisi tentang alam dan cara bertahan hidup. Hal ini cocok untuk menjadi bekal remaja untuk bertahan hidup, mandiri, dan tahan uji. Apa saja bisa terjadi di alam. Oleh karena itu, mentas tahan uji dan daya survival yang tinggi harus dilatih.

No smoking


Selain mengajarkan cara bertahan di alam, Scouting for Boys juga mengajarkan untuk tidak merokok. “Seorang remaja tahu bahwa jantung adalah organ penting. Jantung bisa menyuplai darah ke seluruh tubuh. Sebagian besar tentara, atlet, dan pelaut yang hebat mereka bukanlah perokok. Mereka menyadari bahwa tanpa merokok, mereka bisa melakukan apapun dengan lebih baik,” pesan BP yang tertulis dalam bukunya.

Daftar Buku yang Ditulis Baden Powell

Dengan semakin berkembang luasnya kepanduan ke berbagai negera di dunia, Baden Powell pun menulis sejumlah buku lainnya. Buku-buku ini juga terinspirasi dari pengalaman dan perjalanan Baden Powell. Sedikitnya ada 12 buku yang berisi tentang kepanduan, sebagai berikut:

1908: Scouting for Boys

1909: Yarns for Boy Scouts

1912: The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (berkolaborasi dengan Agnes Baden-Powell)

1913: Boy Scouts Beyond The Sea: My World Tour

1916: The Wolf Cub’s Handbook

1918: Girl Guiding

1919: Aids To Scoutmastership

1921: What Scouts Can Do: More Yarns

1922: Rovering to Success

1929: Scouting and Youth Movements

est 1929: Last Message to Scouts

1935: Scouting Round the World

Penutup

Semangat kepanduan yang dibawa oleh Baden Powell ini akhirnya sampai juga di Indonesia. Gerakan kepanduan di Indonesia awalnya berkembang di berbagai daerah dan latar organisasi berbeda, meski sebenarnya mengusung semangat yang sama. Nama masing-masing gerakan kepanduan ini juga berbeda-beda. Hingga pada 20 Mei 1961, semua organisasi kepanduan itu kemudian dilebur menjadi satu nama, yakni Pramuka. Hari Pramuka sendiri kemudian dirayakan pada 14 Agustus tiap tahunnya. Terakhir, selamat Hari Pramuka.

1 komentar:

   

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

Diberdayakan oleh Blogger.