Menulis Review Buku Tidak Sesuai Ekspektasi

Daftar Isi [Tampil]
    Pernah beli buku, sudah semangat banget, eh pas dibaca malah zonk alias tidak sesuai ekspektasi? Mungkin saja salah pilih buku. Bisa jadi buku yang dibaca tidak sesuai selera. Atau baru coba baca buku dari penulis yang bukunya belum pernah dibaca sebelumnya, mungkin penulis baru. Mungkin terkecoh dengan blurb belakang buku yang menarik.

    menulis review buku tidak sesuai ekspektasi

    Hal seperti ini sebenarnya wajar. Yang namanya buku atau tulisan, ada yang sesuai harapan tapi ada juga yang tidak. Ada yang memang isinya bagus, ada juga yang ternyata isinya enggak menarik.

    Nah, bagaimana kalau ternyata kita tetap harus membuat review dari buku yang tidak sesuai ekspektasi tadi? Ya masa enggak dibuat tulisannya? Tapi kalau ditulis, terlalu banyak kekurangannya, bagaimana dong?

    Tidak Semua Buku Sesuai Ekspektasi

    Apakah buku yang bagus, akan dianggap bagus pula oleh semua pembacanya? Belum tentu. Pun buku yang dianggap jelek oleh seorang pembaca juga dianggap jelek oleh pembaca lainnya.

    Alih-alih menyebutnya sebagai buku jelek, mungkin lebih ‘ramah’ jika menyebutnya sebagai buku yang tidak sesuai selera. Meski kadang ada juga buku yang sebenarnya sesuai selera, tapi karena satu dan lain hal, bisa saja tampak jelek. Kalau memuji karena bukunya bagus, sudah biasa. Tapi kalau menulis tentang buku jelek atau buku tidak sesuai selera, perlu pemikiran ini.

    ulasan buku tidak sesuai ekspektasi

    Tidak semua buku yang dibaca sesuai dengan ekspektasi dan harapan pembacanya. Seperti makanan, buku juga tergantung selera pembacanya. Menulis review buku yang tidak sesuai ekspektasi bukan berarti benci pada penulisnya. Karena tiap penulis—bersama editornya—pasti sudah berusaha maksimal untuk membuat tulisan yang terbaik. Tapi tetap, semua kembali pada selera.

    Menulis Review Buku tidak Sesuai Ekspektasi

    Kalau yang ditulis review adalah buku yang tidak sesuai ekspektasi, apakah ditulis jeleknya semua? Ya enggak juga sih. Penulis review buku tetap harus obyektif dalam menulis review-nya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan saat harus menulis review buku yang tidak sesuai ekspektasi.

    #1 Objektif, Hindari Kritik tidak Penting

    Kritik tidak penting maksudnya bagaimana ini? Contoh, kita selesai membaca suatu buku dan menganggap buku itu tidak bagus. Tapi alih-alih mengkritik isi bukunya, kita malah mengkritik penampilan fisik si penulis. Lho apa hubungannya ya? Ya itu, enggak ada hubungannya alias enggak penting. Karena itu, hindari kritik tidak penting begini.

    Yang dikritik adalah karyanya, jadi tetap hormati orang dan privasinya. Meski tidak suka dengan tulisannya, hindari mengkritik penampilan penulisnya, fisik penulisnya, dan lain-lain. Tetap objektif menilai sebuah review buku, berdasarkan panduan menulis review buku yang baik.

    #2 Utarakan Hal yang Mengecewakan dengan Bahasa yang Baik

    Jika ada bagian dalam buku yang tidak sesuai harapan, maka kita perlu menjelaskannya. Jelaskan dengan ringkas dengan bahasa yang baik. Apakah karena genre-nya tidak sesuai selera? Apakah karena blurbnya membahas cerita tentang si A, tapi ternyata isinya fokus pada si B.

    Jika kita juga bisa memberikan contohnya secara langsung, ini lebih baik lagi. Apa pun hal yang tidak sesuai harapan, bisa kita jelaskan pada review buku.

    #3 No Spoiler itu Harus!

    Sudah menjadi hal yang umum dilakukan, jika menulis review buku kita sebaiknya tidak membahas secara detail keseluruhan isi buku atau bahkan membocorkan isinya hingga akhir. Meski buku yang direview adalah buku yang tidak sesuai harapan, tapi ya bukan berarti kita boleh memberikan spoiler.

    Jika memang harus memberikan masukan, berarti berikan masukan pada bagian tertentu yang spesifik saja. Toh kita memang tidak bisa membahas seluruh isi buku, karena review buku bagus sebaiknya memang tidak terlalu panjang. Review buku tetap bertujuan untuk membuat orang tertarik membaca.

    #4 Hargai Usaha Penulisnya

    Tiap penulis buku pasti sudah berusaha sebaik mungkin untuk menulis bukunya. Untuk menghasilkan suatu karya, butuh waktu tidak sebentar. Selain itu ada orang orang seperti editor, layouter hingga karyawan penerbitan dan toko buku yang juga terlibat dalam suatu buku.

    Jadi, ketika mengkritik suatu buku, kita harus mempertimbangkan hal itu juga. Hargai usaha penulisnya—dan orang-orang di sekitarnya—. Jangan sampai karena kita salah dalam mereview buku, penjualan buku jadi anjlog dan membuat rugi semua orang.

    #5 Pasti Ada Sisi Baiknya Kok

    Apakah seluruh bagian buku yang tidak sesuai harapan tadi, sudah pasti jelek semua? Belum tentu juga sih. Dalam suatu buku yang jelek pun, pasti ada sisi baiknya. Nah itulah tugas penulis review buku. Untuk tetap menunjukkan sisi baik dari suatu buku. Karena memang tidak ada buku yang sempurna.

    Tiap buku pasti ada bagian terbaiknya dan sebaliknya. Bahkan meski penulis review buku tidak merekomendasikan buku itu, pasti tetap ada sisi baiknya. Bisa saja pembaca lain berpikiran berbeda dengan kita. Oleh karena itu, kita perlu tetap menulis review buku yang seimbang.

    #6 Berikan Masukan yang Membangun

    Menulis review buku jelek atau tidak sesuai harapan bukan bertujuan untuk menjatuhkan penulisnya atau merusak pasar buku. Tetapi untuk memberikan masukan, memberikan sudut pandang kain dan kalau mungkin membantu penulis agar nantinya bisa menuliskan karya yang lebih baik lagi.

    Oleh karena itu, pada saat menulis review buku tidak sesuai ekspektasi, kita bisa juga menyisipkan masukan-masukan, yang akan berguna baik untuk si penulis itu sendiri maupun penerbitnya. Jadi, penuli tidak hanya tahu sisi baik dari tulisannya saja. Tapi mereka tahu sisi buruknya, dan mau nantinya diharapkan mau berusaha memperbaikinya lagi.

    #7 Oh, Ada Pembaca Lain juga, Lho

    Suatu buku dianggap jelek kadang karena berbeda selera saja atau tidak sesuai selera seseorang. Tapi hal ini belum tentu sama bagi pembaca lainnya. Mungkin saja pembaca lainnya justru menikmati membaca buku itu dan menganggapnya sebagai buku yang menarik dan bagus.

    Jadi, seorang penulis review buku harus mempertimbangkan juga pembaca lainnya. Artinya, dia mau membaca tulisan review buku yang lain, sebelum memberikan penilaian dan menulis review bukunya sendiri.

    #8 Gunakan Bahasa yang Sopan dan Mudah Dipahami

    Apapun jenis tulisannya, bahasa yang sopan dan mudah dipahami adalah hal wajib. Apalagi jika kita menulis review buku untuk buku yang tidak sesuai harapan kita. Sekali lagi, menulis review buku tidak sesuai ekspektasi bukan bermaksud untuk menjelekkan karya, merusak nama penulis atau menghancurkan penjualan.

    Menulis review buku tidak sesuai harapan adalah cara memberikan sudut pandang yang lain atas suatu karya berbentuk buku.

    #9 Berikan Kesimpulan yang Jelas

    Kalau sudah membahas mengenai isi buku, kekurangan-kekurangan yang ada, kelebihan yang ada hingga hal-hal yang tidak sesuai harapan kita, maka tinggal dibuat kesimpulan. Kita bisa membuat kesimpulan yang ringkas dan jelas dari uraian yang sudah ada sebelumnya.

    #10 Berikan Rekomendasi yang Lebih Baik

    Nah, di akhir review buku singkat kita tadi, tetap bisa memberikan rekomendasi buku-buku lain. Baik buku yang dianggap lebih bagus atau buku lain yang bisa memberikan sudut pandang berbeda dibanding buku yang direview tadi.

    Penutup

    Demikian tadi beberapa langkah atau tip untuk menulis review buku tidak sesuai harapan. Kritik atas suatu karya tulisan berupa buku, bukan bertujuan untuk menjelekkan karya atau menghancurkan penulisnya. Alih-alih, ini adalah bentuk masukkan agar nanti tulisan makin baik.

    buku tidak sesuai ekspektasi

    Kita perlu fokus memberikan kritik dan masukan atas karya buku, daripada memberikan masukkan pada hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan buku itu. Apakah semua buku tidak sesuai ekspektasi pasti jelek? Belum tentu. Kembali lagi, buku itu seperti makanan. Ada selera pembacanya masing-masing. Ada yang cocok dan ada yang tidak.

    Nah, kalau kamu, apa media publikasi review buku yang sudah ditulis? Salah satunya sih media massa berbentuk cetak, seperti koran. Kalau begitu, kamu perlu cek tulisan berikutnya ya, tentang Menulis Review Buku Tembus Media Cetak. Sampai jumpa di tulisan lainnya.

    28 komentar:

       
    1. Hebat Kak, tetap baca buku sampai selesai bahkan bikin reviewnya, walau kurang suka dengan isi bukunya. Kalau aku ya udah, gak satu selera ama penulisnya ya bye-bye, buku ditaruh lagi di rak.

      Menulis review untuk sesuatu yg kurang disukai emang perlu trik ya dan kudu objektif, tentu dengan bahasa yg sopan.

      BalasHapus
    2. yang penting saat mereview buku yang tidak sesuai ekspetasi itu memberikan penilaian objektif dan memberikan masukan untuk penulis, maka secara nggak langsung kita sudah mendukung karya penulis

      BalasHapus
    3. Terima kasih tips & triknya untuk review buku yang engga sesuai ekspektasi. Aku pernah nih, dapet buku antologi. Memang sih kalau antologi kan yg nulis beda-beda kualitasnya. Hum...waktu itu bingung sih reviewnya gimana. Akhirnya ya yg umum-umum aja sih...

      BalasHapus
    4. Agak tricky ya kaka kalau menulis ulasan mengenai hal yg kurang kita suka. Yang jelas kita harus tetap sopan.

      BalasHapus
    5. Saya setuju sekali ini. setiap buku itu penilaiannya relatif. Tergantung siapa yang membacanya. dan memang tidak ada buku yang jelek. Hanya kurang sesuai saja.

      BalasHapus
    6. biasanya kalau ngga saya rekomendasikan tetep disebutin kelebihannya dan di akhir2 sebutin mana yang ngga sesuai dan kekurangannya hehehe.. tetep ajaa itu jerih payah penulisnya ya kan

      BalasHapus
    7. Jadi, menulis review buku itu juga ada kaidahnya ya. Intinya sisi baik sampai hal yg mengecewakan sekalipun harus diutarakan dengan bahasa sopan dan pastinya mudah dipahami.

      BalasHapus
    8. Jadi, menulis review buku itu juga ada kaidahnya ya. Intinya sisi baik sampai hal yg mengecewakan sekalipun harus diutarakan dengan bahasa sopan dan pastinya mudah dipahami.

      BalasHapus
    9. Nah betul banget ini. Sekalipun kita mereview buku yang tidak sesuai ekspektasi, harus tetap sopan ya nulis reviewnya. Bagaimana pun, sang penulis sudah bekerja, dan harus tetap dihargai dengan melihat sisi baiknya. Karena gak mungkin semua isi bukunya buruj.

      BalasHapus
    10. Menulis review buku tuh ga gampang loh. Butuh ilmunya meski hny menyampaikan apa unek2 objektivitas kita. Tentunya kita hrs pny keilmuan tertentu jk hrs mereview buku tertentu. Intinya review buku hrs sesuai latar belakang pendidikan/kepraktisiannya.

      BalasHapus
    11. aku dulu tim yang selalu nulis spoiler kalo review hahaha. dulu masih blm paham batasan spoiler dan nggak. jadi aku ceritain semua dari a-z :)) sampe ada yang bilang kalo baca tulisanku udah merasa nggak perlu baca bukunya lagi. untung sekarang udah tobat

      BalasHapus
    12. Iya juga ya. Menulis review buku yang sesuai dengan selera kita mungkin mudah. Beda cerita kalau harus menulis review buku yang nggak sesuai selera. Bisa jadi kita malah mengkritik habis-habisan. Padahal penulisnya sudah berusaha membuat buku yang bagus dan menarik.

      BalasHapus
    13. Gimana pun balik lagi setiap reviewer pasti punya selera dan satu buku tidak mungkin bisa menjawab selera semua pembaca ya kak

      BalasHapus
    14. Menulis review buku memang harus hati-hati dan diharapkan bisa memberikan kritik dan saran yg membangun, tetapi tetap menghargai usaha sang penulisnya.

      Objektif itu harus. Kasih spoiler itu no. Nah, ino dia yg mesti ditabamkan kalau nulis review buku gak usah panjang-panjang.

      BalasHapus
    15. Menulis review buku yang tidak sesuai ekspetasi ini, sebenarnya secara tidak langsung bisa memberikan saran yang membangun untuk penulisnya sendiri. Ini akan memberikan kesempatan untuk penulis lebih berkembang lagi.

      BalasHapus
    16. Betul sekali! Setuju banget bahwa nggak semua buku cocok dengan ekspektasi kita. Mungkin suka aja sama satu buku tapi yang lain malah bikin bosen. Itu hal yang wajar sih, kan tiap orang punya selera beda-beda. Jadi, lebih baik ngasih ulasan yang memang jujur tapi tetap baik, bilang aja kalo bukunya nggak sesuai selera kita. Yang penting kita udah coba dan ngasih kesempatan buat buku itu. Siapa tau aja, ada yang suka sama buku yang kita nggak suka, kan?

      BalasHapus
    17. Review sebuah buku itu menyenangkan. Apalagi tema buku yang kita baca itu banyak memiliki wawasan. Tapi memang terkadang ada yang ga sesuai ekspetasi hehe

      BalasHapus
    18. mereview karya orang lain seperti buku memang bukan hal mudah ya kak. Namun yang perlu kita pahami bahwa setiap karya itu pasti ada sisi positifnya. karena semua orang dalam berkarya pasti juga berproses belajar, maka gak bisa juga langsung karyanya bagus dengan banyak kelebihan. Yang terpenting kita melakukan penilaian yang objektif, dan memberikan rekomendasi masukan yang baik demi terciptanya karya yang lebih baik kedepannya.

      BalasHapus
    19. Betuuul, bagus enggaknya buku, bahkan bermanfaat atau enggaknya, seringkali subjektif. Kalau sedang open jastip buku, aku sering iseng posting buku yang secara pribadi aku nggak suka dan nggak akan baca. Eh ternyataaaa orang lain banyak yang suka dan butuh buku itu. Dari situ aku semakin belajar untuk menghargai selera baca orang lain.

      BalasHapus
    20. Iya bener banget kak, aku ngerasa salah beli buku. padahal ya emang gak semua buku sesuai selera kita. Ih aku merasa diingetin biar kalo bikin review buku yg nggak disuka harus tetap objektif.

      BalasHapus
    21. Pernah lagi punya pengalaman baca buku yang tidak sesuai ekspektasi. Ini jadi bahan pelajaran banget untuk tidak terlalu menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi pada setiap buku yang akan kita baca. Yang sudah banyak direview positif orang lain pun belum tentu menjamin, karena memang masalah selera setiap orang berbeda, ya

      BalasHapus
    22. Kalau menulis resensi, aku paling susah disuruh nyari kelemahannya, nih. Gimana sih biar kita kritis buat cari kelemahannya pada buku, kan selalu ada kelebihan dan kekurangannya ya.

      BalasHapus
    23. Hmm iya ya, kadang kita jumpai buku yang diluar ekspektasi
      Tapi memang tetap harus diulas secara obyektif ya

      BalasHapus
    24. Menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan bahasa yang sopan adalah salah satu cara menghargai penulis
      seperti yang kita ketahui, menulis itu memang tidak mudah jadi patut dihargai karyanya

      BalasHapus
    25. Kadang kritikan itu sangat sangat objektif yaa..
      Sehingga bisa jadi buku itu tidak sesuai dengan ekspektasi kita, namun seleranya orang banyak. Kayanya buku juga ada tren-trennya sih.. Jadi inget Harry Potter yang booming pada era 2000an. Pasti banyak orang suka dan akhirnya ada penulis Indonesia pun yang menuliskan dengan tema yang mirip. Ya pasti bikin ilfeel yaa... Tapi aku suka.
      Hihihi.. tetep balik balik lagi ke kebutuhan jiwa seseorang.

      BalasHapus
    26. Kadang sering kejebak spoiler ya mbak kalau lagi nulis review buku. Gemes sih jadinya. Tapi harus dibilangin biar gak merugikan penulisnya

      BalasHapus
    27. Aku pernah baca buku yang ternyata isi buku baner-benar tidak sesuai huhu. Bingung sih mau review darimananya. Belum ada pengalaman soalnya. Ternyata walaupun tidak sesuai ekspetasi kita, bisa yaa direview dengan beberapa poin penting.

      BalasHapus
    28. Syaa juga pernah membaca buku tidak sesuai ekspektasi dan mau melakukan reviewnya juga agak sedikit bingung tapi yang pastinya jika ingin kasih reviewnya menghindari mengkritiknya sih

      BalasHapus

    Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

    Note :

    Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

    Diberdayakan oleh Blogger.