Cek Dulu Kekurangan Menulis Review Buku Berikut!

Daftar Isi [Tampil]
    Setelah membaca, tidak jarang seorang pencinta buku juga membagikan kesenangan dan pengalaman membacanya dalam bentuk tulisan review buku. Review buku adalah cara untuk membagikan pendapat dan penilaian terhadap sebuah buku yang sudah dibaca. Pembaca lain dapat mengetahui gambaran umum, kelebihan bahkan kekurangan suatu buku dari review buku.

    kekurangan menulis review buku

    Menulis review buku memiliki banyak manfaat dan nilai positif. Beberapa kelebihan menulis review buku seperti melatih kemampuan berpikir kritis, melatih kemampuan menulis, melatihan kemampuan komunikasi, dan lain-lain. Namun, menulis review buku ternyata juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diketahui penulis maupun pembaca. Berikut beberapa kekurangan menulis review buku:

    Kekurangan Menulis Review Buku

    Menulis review buku adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh pencinta buku, pelajar, penulsi, dan lain-lain. Review buku adalah penilaian terhadap kualitas suatu buku, seperti segi isi, struktur, gaya bahasa maupun manfaat bagi pembaca. Tapi membuat review buku ternyata tidak mudah. Ada tantangan dan kekurangan yang sering dialami, seperti:

    Sulit Menentukan Buku yang akan Direview

    Idealnya, buku yang direview adalah buku yang sesuai dengan minta, latar belakang dan tujuan si penulis review buku. Tapi tidak jarang saat ini, penulis review buku juga perlu menulis bidang yang tidak terlalu dikuasainya. Penulis perlu mempertimbangkan ketersediaan buku, kualitas, kepopuleran buku dan keterbacaan.

    Unsur Subjektivitas tidak Terhindarkan

    Sebagai sebuah penilaian terhadap karya, review buku tidak bisa lepas dari unsur subjektivitas. Menulis review buku sering melibatkan unsur subjektivitas. Ada perbedaan pendapat dan penilaian yang diberikan oleh satu pembaca dengan pembaca lain, oleh satu pereview dengan pereview lain. Jadi, bagi pembaca idealnya membaca lebih dari satu review buku untuk mendapatkan informasi yang lebih berimbang.

    Ruang dan Waktu yang Terbatas

    Untuk dapat mengulas buku dengan baik, tidak jarang dibutuhkan lebih banyak ruang dan waktu. Pereview buku perlu waktu untuk membaca lebih dulu dan mencerna isi tulisan dalam buku itu. Baru setelahnya menuangkannya dalam bentuk format ulasan review buku. Beberapa buku yang kompleks dan panjang, kadang tidak bisa diulas secara lengkap dan detail.

    Berpotensi Mengundang Kritik dan Konflik

    Review buku merupakan bentuk penilaian terhadap suatu buku. Dan penilaian ini bisa saja berbeda satu dengan yang lain. Orang lain mungkin tidak setuju dengan pendapat si penulis tentang isi buku. Efeknya bisa memicu terjadinya komentar negatif maupun kritik. Jadi, seorang penulis review buku harus siap untuk mendapatkan kritik dan terbuka dengan masukan dari berbagai sudut pandang.

    Bisa Mempengaruhi Penjualan Buku

    Penilaian terhadap suatu buku dapat berupa penilaian positif maupun penilaian negatif. Review buku yang negatif ternyata bisa juga berpengaruh terhadap penjualan suatu buku. Artinya, pereview buku ikut bertanggungjawab jika review-nya membuat orang justru enggan membeli suatu buku. Seorang reviewer buku harus dapat menulis secara adil dan objektif.

    Berpotensi Mengganggu Kreativitas

    Loh, bukannya menulis review buku melatih kreativitas? Betul sih. Tapi bagaimana jika terlalu fokus saat menulis review suatu buku, hingga akhirnya malah kehilangan kesenangan membaca? Nah ini juga enggak benar.

    Awal dari menulis review buku adalah membagikan rasa senang dan pengalaman membaca. Tapi pada beberapa orang, ada yang menulis review buku bukan diawali dari rasa senang. Misalnya karena tuntutan pekerjaan. Akhirnya reviewer tadi akan jadi fokus membaca saja, melewatkan kesenangan membaca, lalu menulis sesuai format standar saja. Hingga akhirnya tidak lagi menikmati cerita buku itu dan ini bisa mengganggu kreativitas hingga imajinasi pembaca.

    Berpotensi Merusak Pengalaman Membaca Orang Lain

    Salah satu komponen review buku adalah mengungkap isi buku, bisa alur cerita, plot atau detail penting tertentu. Di satu sisi, hal ini bisa jadi sumber informasi bagi para pembaca. Tapi jangan salah, hal ini juga bisa memicu masalah jika yang diungkap terlalu lengkap atau terlalu detail. Awas! Reviewer bisa saja merusak pengalaman membaca orang lain karena terlalu detail.

    Oleh karena itu, hal ini harus selalu dihindari. Apalagi jika yang dibuat review-nya adalah buku yang baru saja dirilis. Pastikan menulis isi buku dengan cara rapi yang bisa membuat penasaran, tanpa spopiler atau mengungkap isi buku secara keseluruhan.

    Penutup

    Menulis review buku memiliki beberapa kekurangan, baik bagi pereview, pembaca, maupun penulis. Kekurangan-kekurangan itu seperti sulit menentukan buku yang direview, unsur subjektivitas yang dominan, ruang dan waktu yang terbatas, berpotensi mengundang kritik bahkan konflik, memengaruhi penjualan buku, berpotensi menganggu kreativitas hingga merusak pengalaman membaca orang lain.

    kekurangan menulis resensi buku

    Karena itu, sebelum menulis review buku, pastikan punya waktu yang cukup, meminimalkan unsur subjektivitas, menulis untuk bersenang-senang, dan menghindari review negatif yang memicu konflik ataupun kritik.

    Kembali pada tujuan utama menulis review buku adalah membagikan rasa senang setelah membaca buku, pada orang lain. Jadi, menulislah dengan bersenang-senang. Menulislah dengan objektif dan memberikan informasi yang dapat membantu orang lain, calon pembaca dan pembeli buku, untuk menentukan pilihan baca mereka yang paling tepat.

    Tidak ada komentar:

    Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

    Note :

    Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

    Diberdayakan oleh Blogger.