Cara Menghindari Burn Out bagi Blogger Buku

Melakukan pekerjaan yang merupakan hobby, adalah hal yang diimpikan banyak orang. Tapi percayalah, bahkan melakukan pekerjaan yang merupakan hobby pun, ada bosen dan lelahnya. Misalnya orang yang hobby baca, ada waktu ketika merasa lelah, bosan bahkan enggan membaca. Itu suatu hal yang wajar kok.

Tapi yang jelas, hal seperti itu enggak dialami sendiri. Banyak juga yang mengalami demikian. Seorang blogger buku sekalipun, akan mengalami rasa bosan akibat banyak hal. Bahkan meski berkutat dengan hal yang disukainya, buku. Tapi, bukan berarti berhenti dan terkungkung dalam rasa bosan itu kan?

Mengatasi Burn Out a.k Kebosanan Bagi Blogger Buku

Burn out atau bisa lah ya diterjemahkan jadi kebosanan, pasti dialami nyaris semua orang. Bahkan saat ini pun, kalau enggak dipaksa menulis, ya aku sendiri mengalami kebosanan itu. Tapi bosan tidak bisa memaksaku berhenti. Selalu ada alasan kok buat balik tulis lagi, balik ngeblog lagi. Mungkin bagi kamu yang mengalami hal sama denganku, berikut beberapa tips mengatasi kebosanan yang bisa dilakukan.

Istirahat

Saran terbaik yang bisa diberikan dan dilakukan sekarang ya, istirahat. Atau mungkin pakai bahasa yang lebih asyik ini, hiatus. Berhenti sebentar dari tulis dan ngeblog itu bukan hal yang salah kok. Asalkan ada niatan buat balik tulis lagi.

Berikan waktu bagi diri sendiri untuk ‘recharge batteries’. Bisa dengan melakukan hal-hal menyenangkan lainnya seperti jalan-jalan, piknik, makan, shopping, atau apapun deh yang bisa bikin happy. Dan kuncinya itu satu, harus dibikin happy. Singkirkan dulu pikiran soal blog, meski sebentar.

Jangan Terlalu Memaksakan Diri untuk Menulis

Untuk satu hal ini, sebenarnya bisa dilihat dari dua sudut pandang. Saat melakukan pekerjaan untuk orang lain, atau saat benar-benar fokus membuat tulisan bagi blog sendiri.

Kalau lagi ngerjain job dari orang lain, fokus enggak fokus, aku biasanya memaksa diriku untuk komitmen menyelesaikan tulisan. Ya, apapun yang terjadi, yang namanya kerja dengan orang lain, harus tetap profesional dong. Meski kadang maksa, tapi bukan berarti aku kerja seasalnya juga sih. Kalau bener-bener lagi bosen, ya rehat sebentar, cari inspirasi dari hal lain, lalu kembali kerja.

Kedua, kalau lagi beneran fokus tulis buat blog sendiri saja, tanpa kerja. Nah kalau ini sih, lebih santai bagiku. Aku bisa tulis kapan saja. Aku bisa buat postingan kapan saja. Termasuk, kalau lagi punya banyak ide, ya tulis saja dulu. Kan bisa jadi tabungan ide mengantisipasi kalau lagi bosen. Serius, pernah memaksa diri buat tulis rutin tapi lagi bosen, ya hasilnya begitu-begitu saja. Karena itulah, aku lebih suka buat tabungan tulisan. Kan tinggal atur jadwal tayangnya saja, sampai aku siap untuk menulis kembali.

Mencoba Hal Baru

Yup, ide satu ini biasanya sih berhasil di aku. Jadi, misalnya gini, aku biasa tulis review buku saja. Tapi karena bosan, aku mencoba menulis dengan tema lain. Kalau lagi ada job, wah itu asyik banget. Jadi aku bisa menulis tema yang benar-benar berbeda dari tulisan biasanya.

Tapi kalaupun enggak berasal dari job, kadang aku juga mencoba beberapa hal baru. Ikut lomba dengan tema berbeda dari blog-ku, misalnya. Ikut tantangan menulis dengan genre berbeda. Hingga curhat hal enggak jelas tapi berakhir jadi tulisan.

Buat Jadwal

Tips satu ini sih berguna banget buat aku. Seperti sudah kutulis di atas, kalau lagi burn out alias bosan, bisa lama enggak tulis apapun di blog. Nah kalau lagi ‘on’ ini, aku bakalan buat tabungan postingan.

Dengan tabungan postingan, paling tidak blog tetap ada postingan ya kaaaan. Blog tetap eksis. Dan ini bisa mengurangi tekanan yang kualami karena harus posting secara teratur. Lagian, kalau ada postingan terjadwal, rasanya itu lebih nyaman saja.

Bergabung dengan Komunitas Blogger

Ide satu ini juga keren banget. Dengan bergabung dengan komunitas buku, aku jadi kenal banyak orang. Nah dengan kenal banyak orang ini, ternyata bisa jadi motivasi buat tulis lagi. Selain itu, obrolan dan diskusi dengan mereka ternyata bisa jadi inspirasi tulis juga. Asyik kan? Komunitas bisa saling bantu untuk memberikan semangat biar bisa tulis lagi.

Terima kalau Memang Tidak Sempat Membaca SEMUA Buku

Katanya blogger buku, tapi kok nulisnya bukan tentang buku. Yup, enggak semua hal harus tentang review buku atau ulasan buku. Di luar sana, memang ada banyak buku yang menarik dibaca sekaligus dibahas. Tapi, kalau memang tidak sempat membaca SEMUA buku, ya enggak masalah. Terima fakta kalau kita manusia, blogger yang tidak bisa membaca semua buku.

Enggak ada gunanya juga kan kalau akhirnya malah stress karena memaksa diri membaca semua buku, ikutin semua jadwal baca. Kalau bisa mengikuti, ya enggak masalah. Tapi kalau enggak bisa mencapai target baca, ya sudah. Kan situasi masing-masing bisa berbeda. Bukan masalah menang kalah dan banyak atau sedikit buku yang dibaca. Tapi ini soal merasa enjoy saat membaca buku, lalu membagikannya sebagai ulasan atau review buku.

Bersenang-senanglah dengan Buku

Mengelola blog buku ternyata bukan kompetisi. Ini yang baru aku sadari belakangan. Dulu punya obsesi harus tulis artikel tiap hari. Tapi akhirnya bosan dan capek. Akhirnya menurunkan target, jadi dua artikel tiap minggu, bisa bertahan beberapa bulan, tapi akhirnya lelah juga. Hingga, ya udahlah. Kalau bisa dua artikel tiap minggu, oke sih. Tapi kalau hanya satu sampai dua artikel tiap bulan, ya enggak apa-apa. Yang penting happy dulu.

Bekerja keras itu perlu, tapi bukan berarti kehilangan kesempatan bersenang-senang dengan buku. Lebih ke ... aku harus happy dulu waktu baca, lalu bisa tulis dengan lebih lancar. Energi positif seperti ini yang memang harus dipertahankan.

Penutup

Dua hari sejak terakhir aku tulis. Dan ya, rehat dua hari ternyata benar-benar menyenangkan bagiku. Aku kembali menulis di blog ini, dengan curhatan tidak jelas seperti ini, tapi aku senang. Sampai jumpa di curhatan lainnya. Dan selamat bersenang-senang.