Review Novel Rahasia Salinem

Postingan review buku kali ini mengalami sedikit pengeditan. Tapi tenang kok, isinya masih akan tetap menarik dibaca dan disimak. Tidak ada perubahan isi, jadi ... selamat membaca.

Kok gambarnya gitu sih? Iya, soalnya saya baca softcopy-nya, bukan hardcopy. Btw, meski bentuknya adalah softcopy, tapi saya mendapatkan buku ini secara legal. Beberapa waktu yang lalu, akun penerbitnya (nulisbuku)—tentu dengan izin penulisnya—mengatakan kalau mereka memberikan hak cipta novel ini untuk umum. Artinya novel ini bisa didownload, disimpan, bahkan dicetak ulang serta dijual lagi secara bebas dengan status legal, bukan buku bajakan. Dan saya adalah salah satu yang beruntung bisa mendapatkan copy-nya. 

novel rahasia salinem

Rahasia Salinem 

Penulis: Briliant Yotenega dan Wisnu Suryaning Adji 
Penerbit: Penerbit PT Storial Indonesia Jaya 
ISBN : 978-623-90209-0-3 
Jumlah halaman : 389 halaman 
Cetakan pertama : Februari 2019 

Saat pertama kali berseliweran di timeline, sebenarnya saya nggak terlalu tertarik. Siapa sih si ‘Salinem’ ini, hingga namanya cukup uwow dijadikan judul sebuah buku?”. Tapi kenyataannya, Salinem memang menjadi magnet tersendiri untuk banyak pembaca. 

Review Rahasia Salinem

Cerita dibuka dengan saat-saat pemakaman usai kematian Salinem. Dan kematian, lagi-lagi ternyata menyatukan ikatan yang berserak. Bukan, justru Salinem memang menjadi salah satu penjaganya. 

Menjelajahi perjalanan Salinem seperti dibawa berpetualang di salah satu bagian Indonesia (Solo, Klaten, Sukoharjo, dan sekitarnya) di masa penjajahan Belada, Jepang bahkan masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagai sebuah nama, Salinem sebenarnya bukan nama yang istimewa. Hanya sebuah nama biasa yang memang wajar ditemukan di kalangan masyarakat umum saat itu. Yang menjadi istimewa adalah apa yang dialami Salinem dan apa saja yang sudah dilakukannya dalam cerita sebuah keluarga. Ya, buku ini memang membahas tentang keluarga. 

Tidak cukup keluarga, Rahasia Salinem bercerita tentang cinta yang universal, pengorbanan, perjuangan, dan banyak hal lain yang tadinya hanya ada di balik tembok-tembok simbol kebangsawanan. Tetapi kini bisa dijabarkan dengan cara sederhana untuk dinikmati semua orang. 

Sebagai seorang manusia, Salinem nyatanya bukan sosok yang sempurna. Ia juga manusia biasa. Dengan segala jungkir balik-nya menghadapi kehidupan. Tapi kehidupan itu juga yang membuat Salinem berubah menjadi sosok superhero tanpa seragam dalam sebuah keluarga yang menjaga benar silsilah dan trah keturunannya. 

Membaca Rahasia Salinem mengingatkan saya pada beberapa novel dengan latar nyaris sama, Sebagai sebuah novel berlatar sejarah, memang tidak semua hal yang diceritakan benar-benar detail seperti keadaan kala itu. Jelas tidak bisa dijadikan rujukan sejarah. Tetapi, Rahasia Salinem menghadirkan sejarah dari sudut pandang yang lain. Sejarah yang layak untuk dikenal dan diketahui, dan cukup itu saja. Mesti tetap dengan mengedepankan logika cerita. 

Saya tidak mau bicara soal tata tulis dan PUEBI. Karena meski ada beberapa gaya penulisan yang tidak sesuai kaidah PUEBI—anehnya—saya tetap bisa menikmati ceritanya. Bukan karena salah atau benar. Tapi konsistensinya yang membuat pembaca akan tetap bertahan menikmati setiap halaman ceritanya. 

Btw, kalau ditotal, sekitar satu minggu saya butuhkan untuk menyelesaikan membaca novel ini. Meski realnya, hanya butuh tiga kali duduk saja (yang masing-masing sekitar dua jam) saya butuhkan untuk membaca novel ini hingga tuntas. 

Penutup

Awalnya saya berpikir kalau ending dari buku ini adalah pengungkapan atas semua Rahasia Salinem, sang tokoh utama. Tapi ternyata hingga akhir, tidak ada yang benar-benar tahu dan paham benar rahasia apa yang sebenarnya disimpan oleh Salinem. Rahasia yang hanya diketahui oleh Salinem sendiri akhirnya terkubur bersama kematian. 

Saya teringat dengan kalimat terkenal di Detective Conan yang disampaikan Vermouth—salah satu karakter dalam anime itu—Secret Makes Woman’s Woman. Rahasia membuat Wanita jadi Wanita. 

Selamat membaca. 

(ya ampun, bahasa review gue ancur banget sih ini, kekekeke) 

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Blognya Bening Pertiwi. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.

Diberdayakan oleh Blogger.